Sebut Kinerja Tak Becus

LSM-KCW Nilai Kadisdik Kepri Perlu Diganti
Oleh : Charles Sitompul
Sabtu | 13-05-2017 | 15:08 WIB
KCW-Kepri1.jpg
Pembina dan pengagas LSM-Kepri Corruption Watch (KCW) Kepri, Abdul Hamid. (Foto: Dok Batamtoday.com)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - LSM-Kepri Corruption Watch (KCW) Kepri menyebut kinerja Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kepri Arifin Nasir dan jajarannya dinilai tidak becus. Hal itu terlihat dari tidak adanya transaparansi serta kejelasan administrasi dan pencairan gaji ribuan guru honor SMA/SMK yang diangkat dan menjadi tangganggungjawab Pemerintah Provinsi Kepri saat ini.

Pembina dan pengagas LSM-Kepri Corruption Watch (KCW) Kepri, Abdul Hamid mengatakan, ketidakbecusan Arifin Nasir sebagai Kepala Dinas Pendidikan serta sejumlah Kabid dan Kasi semakin terlihat dari permasalahan administrasi dan penggajian Guru Honor SMA/SMK di Kepri yang hingga saat ini belum dikucurkan.

Selain itu berdasarkan data yang dimiliki LSM-KCW Kepri juga diterima sejumlah laporan dari orang tua dan siswa SD, SMP dan SMA tidak mampu tetap dipungut biaya oleh sekolah dengan alasan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Bantuan siswa kurang mampu untuk SMP dan SMA/SMK tak kunjung dicairkan Disdik Kepri.

"Penyaluran dana BOS dan Bantuan Siswa tidak mamapu SMP dan SMA Sederajat hingga saat ini juga banyak dikeluhkan sekolah siswa dan orang tua di sekolah. Demikian juga dengan pelaksanaan UNBK di Kepri yang mengalami penurunanan peringkat dari tahun lalu secara nasional serta dugaan permainan puluhan miliar dana proyek di Kepri oleh sejumlah Kabid dan Kasi," ujar Abdul Hamid.

Tragisnya lagi, belum lama ini Arifin Nasir dalam wawancara dengan wartawan mengaku telah menyelurkan dana tersebut sejak April 2017 lalu. Namun kondisi di lapangan, hingga Mei 2017 masih banyak guru yang mengaku belum menerima honor. Saat itu dia malah menyalahkan pihak bank.

"Jadi, model Kepala Dinas seperti ini terkesan kurang bertanggungjawab dan suka mencari alasan, tanpa mencari solusi dan penyelesaiaan atas permasalahan yang di hadapai," ujar Hamid lagi.

Masyarakat tambah Abdul Hamid, tidak butuh alasan dan pembenaran seorang pemimpin atas permasalahan yang dihadapai, tapi masyarakat ingin minta solusi dan kepastian. "Jika memang belum dikucurkan pihak bank, apa masalahnya dan kapan kepastian dikucurkan?. Informasi itu yang dibutuhkan masyarakat," tegasnya.

Sementar itu, saat dikonfirmasi terpisah, Kadisdik Kepri Arifin Nasir membantah kinerja dinas yang digawanginya tak profesional. Ia mengatakan, penyaluran gaji guru honor sudah dilakukan sejak Senin kemarin dan pada Jumat (12/5/2017) dipastikan telah dikucurkan Bank BRI ke rekening masing-masing guru honorer tersebut.

"Untuk gaji 1.650 guru honor yang dinyatakan lulus sudah dibayarkan pada Sanin kemarin sudah ditransfer bank BRI Ke masing-masing rekening guru tersebut. Sedangkan untuk 150 guru honor yang tidak lulus verifikasi administrasi, pada Jumat semalam juga sudah dibayar dan diantarkan langsung ke masing - masing Kabupaten/Kota," ujarnya.

Ia juga membantah tudingan bahwa administrasi data dan pengajuan gaji guru honor di Disdik Kepri amburadul. Ia beralasan pihaknya sudah bekerja secara maksimal.

"Bisa saja orang mengatakan administrasi kita amburadul, tapi kami sudah bekerja secara maksimal," ujarnya.

Editor: Yudha