Miris, Berada 500 Meter dari Jembatan I Dompak, Kampung Ini belum Dialiri Listrik
Oleh : Ismail
Selasa | 09-05-2017 | 18:38 WIB
Kampung-Tanjung-Duku,-Dompak-400x192.gif

Kampung Tanjung Duku, Dompak - Foto diambil dari Jembatan I Dompak (Foto: Ismail)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Meski pemukiman masyarakat Kampung Tanjung Duku terletak di pusat pemerintahan Provinsi Kepri, Dompak, tepat sekitar 500 meter di samping Jembatan I Dompak, namun masih luput dari pelayanan listrik.

Selama ini, kampung yang dihuni 33 kepala keluarga (KK) ini masih menggunakan genset sebagai penerangan ke rumah-rumah.

Salah satu warga Kampung Tanjung Duku, Zamhuri, mengungkapkan, saat pemerintahan Pemprov Kepri dipimpin  Ismeth Abdullah dulu, masyarakat khususnya Kampung Tanjung Duku, Pulau Dompak, sudah menolak diminta untuk dipindahkan ke kawasan Tanjungsiambang, yang disediakan Pemprov Kepri.

Ia beralasan, bukan tidak mau menerima fasilitas gratis, hanya saja saat itu belum ada kejelasan kepemilikan lahan, fasilitas kelistrikan, PDAM dan lainnya.

"Saya menilai masyarakat yang sudah pindah saat ini terlalu ketakutan. Padahal zaman Pak Ismeth, saya sendiri turut menyaksikan, kalau belum ada kejelasan baik status lahan, listrik, air dan sebagainya, jangan dulu mau disuruh pindah," ucap Zamhuri, Selasa (9/5/2017).

Bagi mantan Ketua RT 04 RW 1 ini, para warga hanya menginginkan kebutuhan listrik di Kampung Tanjung Duku terpenuhi. Daripada harus pindah ke perumahan yang disediakan oleh Pemprov Kepri.

Ia mengakui, memang selama ini banyak janji manis dari instansi dan anggota dewan yang ingin berupaya memenuhi kebutuhan listrik di wilayahnya. Namun, hingga kini, janji tersebut hanya sebatas janji. Tak satu pun yang terpenuhi.

"Kami tetap bertahan, sambil nunggu janji-janji bahwa kampung kami akan dialiri jaringan listrik," tambahnya.

Bahkan, lanjut Zam, belum lama ini, salah seorang anggota DPRD Kota Tanjungpinang bersama rombongan PLN Tanjungpinang, datang untuk mendata masyarakat di Tanjung Duku. Mereka datang untuk memberikan fasilitas layanan listrik, walaupun menurut Zam, tarif untuk pemasangan token PLN itu mencapai Rp2 juta lebih.

"Katanya mereka janji sebelum puasa, sudah nyala. Kita lihat saja nanti," tambahnya.

Editor: Udin