Program Listrik Merangkai Pulau, Tahun 2019 Semua Desa di Kepri Dialiri Listrik
Oleh : Charles Sitompul
Kamis | 06-04-2017 | 17:02 WIB
GM-PLN-wilayah-riau.gif

GM PT PLN Wilayah Riau-Kepri, Irwanysah Putra (Foto: Charles Sitompul)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Surat Keputusan (SK) penyesuain tarif listrik Batam (TLB) untu golongan rumah tangga telah dikeluarkan Gubernur Kepri Nurdin Basirun. Begitu juga PT Bright PLN Batam, telah memberlakukan penyesuaian tarif tersebut, terhitung sejak Maret atau pembayaran April 2017.

Menyusul penyesuaian tarif listrik untuk golongan rumah tangga di Batam, Gubernur Nurdin Basirun pun mewacanakan program listrik merangkai pulau dengan mengaliri listrik di seluruh desa yang ada di Provinsi Kepri.

Program listrik merangkai pulau dengan roadmap 2019 seluruh desa dan pulau di Kepri akan teraliri listrik PLN, sudah dibicarakan Nurdin Basirun dengan General Manager PT PLN Wilayah Riau dan Dirut PT Bright PLN Batam, dalam pertemuan di Gedung Daerah beberapa waktu lalu.

Dirut PT Bright PLN Batam Dadang Kurniadipura menjelaskan, ihwal program listrik merangkai pulau sudah dibahas bersama General Manager PT PLN Wilayah Riau dan Bubernur. Aliran listrik hingga ke desa-desa di Keri, kata Dadan, diprogramkan PLN Pusat.

"Intinya, program ini adalah program PLN. Dan PT Bright PLN Batam akan membantu mengadakan pembangkit, di sejumlah desa di Kepri. Sedangkan pendistribusian dan tarif listrik akan dilaksanakan PLN wilayah bersama seluruh cabang di Kepri," ujar Dadang.

Targetnya, tambah Dadang, dengan program listrik merangkai pulau ini, sejumlah desa di pulau terluar di 7 kabuapten/ kota di Provinsi Kepri pada 2019 sudah teraliri listrik 100 persen.

Mengenai kapasitas, tergantung dari jumlah kebutuhan masyarakat di desa yang pembangkitnya akan dibangun. Dan jika ada desa lain yang dekat, serta memungkinkan juga untuk dialiri, maka kapasitas daya pembangkitnya akan ditambah dan dimaksimalkan.

Di tempat yang sama, ‎Genegal Manager PT PLN Wilayah PLN Riau dan Kepri, Irwansyah Saputra mengatakan,  dengan road map listrik desa ini, sebanyak 22 lokasi desa dan pulau terluar di Kepri, akan dibangun pembangkit listrik mesin baru sebesar 43 MW.

"Di Bintan 50 MW, Tanjungbalai Karimun 20 MW. Selain itu, PLN juga membicarakan program merangkai pulau dengan kabel bawah laut, untuk mengaliri seluruh desa di sejumlah pulau yang ada di Karimun dan sekitarnya," jelas Irwansayah.

Besaran mesin pembangkit yang akan diadakan PLN akan disesuaikan dengan kebutuhaan/ jumlah masyarakat di desa tersebut, antara 100-200, 500 KVA, hingga 1 MW, dengan jenis mesin pembangkit tenaga diesel.

Seperti Pulau Kundur dan Pulau Parit Tanjungbalai Karimun, tambah Irwanysah, pengaliran listrik akan lakukan dengan penarikan kabel bawah laut, sebagai penyambung aliran litrik dari Batam.

Selain itu, ada juga tambahan pembangkit di Moro, yang nanantinya dapat menyalurkan aliran listrik ke sejumlah pulau kecil lainnya, dengan sarana penghubung jembatan.

Demikian juga kalau sumber pembangkitnya di Karimun Besar, aliran transimisi penyaluran listriknya akan dapat disalurkan pada sejumlah pulau di sekitarnya.

"‎Dengan program ini, PLN  juga mengharapkan dukungan semua stakeholder, khususnya pemerintah daerah, dalam penyediaan infrastruktur, sehingga road map rencana pembangunan pembangkit litrik di sejumlah pulau di Kepri ini dapat terwujud," ujar Irwansyah.

Editor: Udin