Pelestarian Seni Kaligrafi China 'Shu Fa' di Batam, Simbol Harmoni dan Keberagaman Budaya
Oleh : Aldy
Senin | 20-01-2025 | 09:24 WIB
Shu-Fa.jpg
Lembaga seni budaya He Le, memperkenalkan Seni kaligrafi China, atau yang dikenal dengan istilah Shu Fa pada Mega Imlek Festival 2025 di Mega Mall Batam Centre, Minggu (19/1/2025). (Ist)

BATAMTODAY.COM, Batam - Seni kaligrafi China, atau yang dikenal dengan istilah Shu Fa, semakin berkembang di Kota Batam berkat inisiatif lembaga seni budaya He Le.

Dipimpin oleh Alex Tan, He Le aktif melestarikan seni tradisional ini melalui berbagai program pembelajaran yang melibatkan pelajar dan masyarakat umum.

Pada gelaran Mega Imlek Festival 2025 di Mega Mall Batam Centre, Minggu (19/1/2025), Alex Tan menjelaskan makna mendalam dari seni Shu Fa. Menurutnya, Shu Fa bukan sekadar seni tulis, melainkan cerminan harmoni, kebahagiaan, dan energi positif yang diwariskan sejak era Dinasti Xia di Tiongkok lebih dari 25.000 tahun lalu.

"Shu Fa adalah seni yang menghadirkan ketenangan dan semangat hidup. Melalui setiap goresannya, terkandung filosofi mendalam yang dapat menginspirasi dan memotivasi individu," ujar Alex.

Saat ini, seni Shu Fa telah menjangkau sekitar 5.000 anggota di Batam, mulai dari pelajar hingga masyarakat umum yang ingin mempelajari seni ini. Alex menyebut, pihaknya terus berupaya memperluas kegiatan ini, termasuk menggandeng lebih banyak sekolah. Namun, tantangan utama yang dihadapi adalah keterbatasan jumlah guru yang menguasai seni ini.

"Kami berharap semakin banyak pihak, terutama institusi pendidikan, yang mendukung pelestarian seni ini. Shu Fa adalah bentuk kebudayaan yang tidak hanya indah, tetapi juga mengajarkan nilai-nilai luhur seperti kesabaran dan penghargaan terhadap tradisi," tambahnya.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Batam, Ardiwinata, memberikan apresiasi terhadap upaya He Le. Ia menilai, pelestarian seni Shu Fa tidak hanya memperkaya keragaman budaya di Batam, tetapi juga menjadi sarana edukasi bagi generasi muda untuk memahami nilai-nilai positif dalam tradisi.

"Kegiatan ini sangat berharga untuk memperkuat identitas budaya. Shu Fa mengajarkan kita tentang kesabaran, keharmonisan, dan penghargaan terhadap warisan leluhur. Kami mendukung penuh inisiatif ini dan berharap seni ini terus berkembang di Batam," kata Ardiwinata.

Selain menjadi sarana edukasi, Alex menjelaskan bahwa Shu Fa memiliki fungsi simbolis dalam kehidupan sehari-hari. Kaligrafi ini sering digunakan dalam dekorasi rumah masyarakat Tionghoa untuk menghadirkan keberuntungan dan keharmonisan.

"Shu Fa adalah warisan budaya yang berharga. Kami ingin generasi muda mengenal, mencintai, dan melestarikannya," tutur Alex.

Dengan dukungan pemerintah dan antusiasme masyarakat, seni Shu Fa diharapkan terus tumbuh di Kota Batam, menjadikannya simbol harmoni dan keberagaman budaya di tengah kehidupan modern.

Editor: Gokli