Angka Inflasi Kepri 2017 Tetap Stabil, Sektor Ini Perlu Diperhatikan Pemerintah
Oleh : Charles Sitompul
Senin | 13-03-2017 | 18:26 WIB
inflasi-di-kepri.gif

Ilustrasi Inflasi di Kepri (Sumber foto: net)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Bank Indonesaia (BI) mengatakan, gambaran inflasi 2016 di Provinsi Kepri cenderung sejalan dengan angka inflasi yang diproyeksikan. Sebab, hingga di 2016, Provinsi Kepri menempati urutan ke-2 inflasi terendah se-Sumatera, setelah Lampung di level 03,53 persen. 

"Angka ini sejalan dengan proyeksi yang dibuat dan target yang diawasi pada 2015 dengan angka tertinggi 4 persen serta plus minus 1 persen dengan batas terendah 3 persen. Dan angka inflasi Kepri 2016, sesuai dengan referensi target ‎Nasional dalam pengendaliaan inflasi," ujar Kepala Perwakilan BI Kepri, Gusti Raizal Eka Putra, dalam rapat koordinasi high level meeting pengendalian Inflasi 2017 Provinsi Kepri, di Kantor Gubernur Kepri, Senin (13/3/2017).

Di tahun 2017, Gustian juga memperingatkan, atas sejumlah faktor yang mendorong dan penyumbang inflasi di Kepri. Seperti masalah cuaca, khususnya di April ke depan, Kepri akan mengalami musim kemarau panjang yang berdampak pada produksi panen sejumlah bahan pokok di Kepri.

‎"Inflasi 2017 ini juga akan dipengaruhi kenaikan listrik dan PGN, cukai rokok, sebagai faktor di internal. Sedangkan faktor eksternal yakni nilai tukar mata uang Indonedia terhadap rencana AS, melalui Bank Central Amerika, yang melaksanakan penyesuaian suku bunga kebijakan Amerika sebanyak 2 kali juga akan mempengaruhi, karena hal ini akan berkaitan dengan nilai tukar inti mata uang Indonesia, setelah pada 2016 nilai tukar Indonesia relaitif sangat baik," ujarnya.

Jika hal ini sudah diantisipasi, tambah Gustian, diharapkan angka inflasi di Kepri 2017, diperkirakan masih di level plus minus di angka 1 dan 4 persen.

Rapat koordinasi Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) ini, juga langsung dipimpin Gubernur Provinsi Kepri, Nurdin Basirun, ‎serta Sekretaris Daerah, selaku Ketua TPID Provinsi Kepri, juga kepala Daerah kabupaten/kota, sehingga pelaksanaan koordinasi pengendalian inflasi di Kepri dan Daerah dapat berjalan dengan baik.

Dalam pertemuan itu, juga dibicarakan, kerja sama pengendalian inflasi antar kabupaten/kota, khususnya dalam memasok bahan pangan dari daerah kabupateng/ kota di Kepri.

Bahan pangan dan transportasi, yang juga penyumbang inflasi, juga diharapkan akan dapat diantisipasi, dengan cara memasok bahan pangan dari kabupaten yang tersedia ke kota atau kabupaten lainnya.

"Seperti contohnya, Lingga yang saat ini sedang mengembangkan pertanian, dapat memasok ke daerah lain seperti Batam dan Tanjungpiang. Sebelum nantinya kabupaten/kota bekerja sama dengan daerah lainnya, seperti Provinsi Kepri yang juga melakukan MoU dengan Provinsi Jambi," sebutnya.

Mengenai transportasi, pemerintah juga disarankan perlu menjalin dan melakukan koordinasi dengan Dinas Perhubungan. Sehingga transporasi pengangkutan bahan pokok dari daerah lain ke Kepri tidak terganggu.

Editor: Udin