4 Tahun Lis-Syahrul, RPJMD Kewirausahaan Pemuda Masih Nol Persen
Oleh : Habibie Khasim
Kamis | 09-03-2017 | 19:26 WIB
Lis-Syahrul.gif

Pasangan Walikota dan Wakil Walikota Tanjungpinang, Lis - Syahrul saat melakukan jiarah ke makam Raja Haji Fisabilillah di Pulau Penyengat (Foto: dok.batamtoday.com)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Kepemimpinan Walikota Tanjungpinang Lis Darmansyah dan Wakil Walikota Syahrul telah empat tahun berjalan, dan telah masuk di masa terakhir. Namun, entah luput dari perhatian atau memang baru akan dilakukan tahun ini, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Pemko Tanjungpinang di bidang kewirausahaan bagi pemuda ternyata masih 0 persen.

Hal itu diakui oleh Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Tanjungpinang, Gunawan Grounimo, yang mengatakan RPJMD kewirausahaan pemuda yang dicanangkan kepemimpinan Lis-Syahrul dari 2013-2018 masih nol persen. Maka tahun ini rencana belanja (renja) untuk membangkitkan kewirausahaan pemuda akan digesa pelaksanaannya.

"Sebenarnya kegiatan ini sudah terlambat. Tapi masih ada waktu setahun lagi untuk kejar RPJMD itu. Jadi langkah awalnya kami akan surevei seluruh pemuda yang berdomisili di 18 kelurahan dulu," ujar Gunawan ketika diwawancarai, Kamis (9/3/2017).

Untuk awal, Gunawan mengatakan, saat ini sedang dilakukan survei ke setiap kelurahan yang ada. Survei kepemudaan yang dilakukannya, kata Gunawan, hanya sebatas mencari dan menyeleksi saja. Mulai dari pemuda yang belum ada pekerjaan atau pengangguran sampai yang sudah memiliki usaha.

"Dari seleksi itu, hanya diambil 500 orang. Mereka akan dididik agar pola pikir mereka berubah ke arah lebih maju. Dengan begitu mereka memiliki bekal untuk bekerja atau mendirikan berbagai macam usaha-usaha," terang Gunawan.

Gunawan mengatakan, survei telah dilakukan dan nantinya akan dilakukan semacam workshop untuk para pemuda. Kegiatan ini akan dilakukan Oktober atau November melalui dana APBD-P. Karena, di APBD Murni ternyata juga tidak dianggarkan untuk hal tersebut.

Gunawan menegaskan, kegiatan itu nantinya hanya sebatas merubah pola pikir para pemuda di Tanjungpinang. Bukanlah pemberian bantuan kerja ataupun modal usaha.

"Kita akan berkoordinasi dengan Dinas Tenaga Kerja Koperasi dan Usaha Mikro untuk memberikan pelatihan dan tempat bekerja. Kemudian juga berkoordinasi dengan Dinas Sosial (Dinsos) untuk memberikan pendanaan dalam membuka usaha. Dispora hanya bersifat menyeleksi dan mendidik saja. Sedangkan untuk melatih, memberikan dana serta menyediakan tempat usaha akan ditangani oleh instansi terkait lainnya," jelasnya.

Gunawan berharap, melalui perencanaan kegiatan seperti ini, target RPJMD kewirausahaan bagi pemuda bisa menembus angka 50 persen di akhir tahun. Bahkan ketika masa tenggat RPJMD itu berakhir 2018 mendatang seluruh pemuda yang dididik dan dilatih sudah bekerja dan memiliki usaha.

Editor: Udin