Februari 2017, Tanjungpinang-Batam Alami Inflasi
Oleh : Charles Sitompul
Kamis | 02-03-2017 | 17:02 WIB
inflasi.gif

Ilustrasi inflasi (Sumber foto: bawahlaci.com)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kepri mencatat, ‎pada Februari 2017 Kota Tanjungpinang dan Kota Batam mengalami Inflasi 0.16 persen. Gabungan Indeks Harga Konsumen (IHK) 2 kota tersebut sebesar 127.93, sehingga menjadi pembanding terjadinya inflasi di dua kota Provinsi Kepulauan Riau ini. 

Kepala BPS Kepri Panusunan Siregar mengatakan, inflasi gabungan Kota Batam dan Kota Tanjungpinang disebabkan kenaikan indeks lima kelompok Indeks Harga Konsumen (IHK) di Kepri. Seperti kelompok makanan, minuman, rokok, dan tembakau, kemudian perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar.

"Sedangkan kelompok sandang menyumbang 0.67 persen, diikuti kelompok kesehatan, pendidikan, rekreasi dan olah raga, transportasi, komunikasi serta jasa keuangan," ujar Panususnan dalam rilisnya, Kamis (2/3/2017).

Di Kota Batam, IHK penyusun inflasi disebabkan harga angkutan udara, bayam, kacang dan dan bahan sembako lainya. Sedangkan Kota Tanjungpinang, Kenaikan harga ikan seperti selar, tongkol, sotong, udang, serta upah tukang, tarif listrik, sewa rumah, rokok, serta sejumlah jenis sayuran menjadi penyumbang terjadinya inflasi.

"Inflasi tahun kalender (Februari 2017 terhadap Desember 2016 ) sebesar 0,87 persen dan inflasi tahun ke tahun (Februari 2017 terhadap Februari 2016) sebesar 4,19 persen," sebutnya.

Persentase inflasi Kota Batam dan Tanjungpinang berdasarkan IHK di Provinsi Kepulauan Riau, inflasi Kota Batam 0,09 persen dan inflasi Kota Tanjungpinang 0,59 persen.

Namun bila dibandingkan dengan 23 kota di Sumatera, inflasi Kota Batam 0.09 merupakan inflasi terkecil. Sedangkan inflasi tertinggi terjadi di Kota Dumai Provinsi Riau sebesar 1,12 persen.

"Sebaliknya, 13 kota lainya di Sumatera justru mengalami deflasi, dengan deflasi tertinggi terjadi Kota Jambi sebesar 1.40 persen dan deflasi terendah terjadi di Kota Bungo sebesar 0.02 persen," sebutnya.

Editor: Udin