Tutup Warnet Nakal, Maskur Apresiasi Polsek Tanjungpinang Timur
Oleh : Habibi Kasim
Minggu | 26-02-2017 | 15:30 WIB
Maskur-Tilawahyu.gif

Ketua Komisi I DPRD Tanjungpinang Maskur Tilawahyu.

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Ketua Komisi I DPRD Tanjungpinang, Maskur Tilawahyu, mengatakan, selama ini masyarakat banyak yang mengeluhkan tentang keberadaan warnet "nakal" di Tanjungpinang.

Komisi I telah berkali-kali meminta Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Tanjungpinang agar menertibkan jam buka-tutup warnet dan menyegel warnet "nakal" yang bebas dan buka hingga larut malam.

Namun, hal itu tidak digubris, sehingga Polsek Tanjungpinang Timur akhirnya turun tangan dengan menutup dua warnet tersebut, Minggu (26/2/2017).

Maskur pun menyatakan, Komisi I DPRD Tanjungpinang mendukung dan mengapresiasi Polsek Tanjungpinang Timur yang akhirnya mengambil tindakan tegas tersebut.

"Komisi I DPRD Tanjungpinang mendukung dan mengapresiasi pihak Polsek Tanjungpinang Timur yang ambil tindakan tegas menutup dua warnet hari ini, yaitu Jet Warnet dan warnet dekat jalan bandara. Selama ini kami sering menerima keluhan dari orang tua murid dan masyarakat tentang keberadaan warnet yang sudah meresahkan. Bahkan hasil audiensi dengab KPPAD Kepri di Dewan baru-baru ini, penyebab meningkatnya permasalahan anak bersumber dari warnet," tutur Maskur, Minggu (26/2/2017)

Hal itu terlihat dari kasus pencurian yang dilakukan oleh anak, kata Maskur. Pengakuan KPPAD, katanya, yang menangani kasus anak, dimana pencurian yang dilakukan oleh anak itu salah satu penyebabnya untuk mencari uang guna bermain di warnet.

"Anak mencuri karena perlu uang untuk ke warnet. Anak-anak melakukan asusila setelah diusut, karena nonton diwarnet. Anak malas/bolos sekolah karena asik di warnet. Jadi kami mendukung langkah tegas pihak kepolisian polsek Tanjungpinang Timur," tutur Maskur.

Dengan kejadian ini, Maskur mengatakan, harusnya Pemko Tanjungpinang malu, karena belum ada aksi tegas yang dilakukan. Menurut Maskur, selama ini Komisi I DPRD Tanjungpinang telah berkali-kali meminta Dinas Pendidikan, Satpol PP dan Badan Perizinan agar menindak warnet yang menyalahi izin dan yang tidak memiliki izin.

"Tapi mereka belum nampak melakukan tindakan. Kedepan kami berharap agar mereka bekerjasama dan memberikan dukungan kepada pihak kepolisian dalam melakukan penindakan. Semoga cita-cita kita mewujudkan Tanjungpinang kota pendidikan menjadi kenyataan. Kita mendukung pengusaha warnet yang mematuhi semua ketentuan baik formal maupun budaya kita sebagai daerah Melayu," kata Maskur.

Editor: Surya