Tahun Ini Kuota Program RTLH di Tanjungpinang Bertambah 50 Persen
Oleh : Habibie Khasim
Selasa | 31-01-2017 | 16:14 WIB
syahrul-wawako-tpi.jpg

Wakil Walikota Tanjungpinang, Syahrul (Foto: dok.batamtoday.com)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Di tahun terkahir Walikota Tanjungpinang, Lis Darmansyah dan Wakil Walikota Syahrul memerintah, banyak gembrakan yang muncul. Salah satunya dibidang pengentasan kemiskinan di Kota Tanjungpinang. Seperti Program Rehabilitasi Rumah Tak Layak Huni (RTLH) yang tahun ini penambahannya signifikan, sekitar 50 persen.

Sejak awal pemerintah Lis-Syahrul memimpin, biasanya RTLH hanya 300 unit rumah pertahun. Namun, untuk tahun 2017 ini, bantuan tersebut meningkat menjadi 400 lebih rumah.

"Ada peningkatan, tapi jumlah tepatnya saya tidak hafal, yang jelas ada sekitar 400-an rumah yang akan direhabilitasi tahun ini. Ini bantuan dari Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR)," kata Wakil Walikota Tanjungpinang, Syahrul, saat ditemui, Selasa (31/1/2017).

Syahrul beberapa hari ini memang sibuk meninjau lokasi yang dianggap kumuh dan tempat warga tidak mampu bermukim. Peninjauan ini dilakukan agar bantuan yang akan diberikan nantinya tepat sasaran, kata Syahrul.

"Kita meninjau, agar bantuan tepat sasaran, kita juga melakukan pendataan. Untuk tahun ini bantuan RTLH rata, yaitu Rp15 juta satu rumah," terang Syahrul.

Selain RTLH, Pemko Tanjungpinang juga akan memberikan bantuan berupa kelompok usaha bersama (Kube) dan semenisasi jalan warga yang rusak.

"Untuk Kube bantuannya di 2016 lalu sekitar Rp20 juta per kelompok, satu kelompok terdiri dari 10 orang. Tahun ini mungkin bantuannya akan tetap segitu. Lalu kita akan melakukan semenisasi jalan masyarakat yang rusak, agar setelah kita menjabat, semua terlihat rapi dan indah," kata Syahrul.

Tapi catatan untuk Kube yang harus diingat, kata Syahrul, pengurus Kube harus benar-benar mengembangkan Kubenya dengan modal yang diberikan. Jika memang Kube itu tidak berkembang, maka Kube tersebut akan diblacklist.

"Kita tidak akan memberikan bantuan lagi. Makanya, perlu diingat, ini usaha kelompok, bekerja sama, bukan setelah dapat uang dibagi-bagi, lalu jalan sendiri. Konsep Kube sudah jelas dan sering disosialisasikan, saya rasa semua sudah tahu itu," kata Syahrul.

Editor: Udin