Perayaan Imlek 2017 di Tanjungpinang Dikemas dalam Kebersamaan dan Keharmonisan
Oleh : Charles Sitompul
Sabtu | 28-01-2017 | 09:48 WIB
imlek-di-tanjungpinang01.gif

Perayaan menyambut Imlek di Tanjungpinang sangat meriah dihadiri Gubernur Kepri dan Wali Kota LIsdarmasyah.(Foto: Charles Sitompul/BATAMTODAY.COM)

BATAMTODAY.COM,Tanjungpinang - Walubi Kepri dan seluruh warga Tionghoa Tanjungpinang menggelar perayaan menyambut Imlek 2568 tahun 2017 di Jalan Merdeka Tanjungpinang, Jumat (27/1/2017) malam.

Perayaan menyambut Tahun Baru Imlek yang dilaksanakan PSMTI dan Walubi serta tokoh masyarakat Thionghoa ini dihadiri Gubernur Kepri Nurdin Basirun bersama sejumlah kepala OPD, Wali Kota Tanjungpinang, Lis Darmansyah, serta FKPD Kepri dan Tanjungpinang dan daerah lainnya.

Selain menyuguhkan tarian Barongsai, acara perayan Imlek ini juga menyuguhkan tari kolaborasi dari berbagi suku dan budaya Indonesia di Tanjungpinang. Tari kolaborasi ini sebagai simbol keberagamaan dan kekayaan Budaya Indonesia di Tanjungpinang.

Ketua Walubi Kepri, Hengky Suryawan, mengatakan, perayaan menyambut Tahun Baru Imlek sebagai mana yang dilaksanakan di Tanjungpiang merupakan perayaan rutin yang telah berlangsung selama 14 tahun.

"Tahun ini merupakan yang ke-14 kali dilakukan perayaan menyambut tahun baru Imlek di Tanjungpinang ini, yang mengambil tema kebersamaan dan keharmonisasi dalam kebinekaan," ujar Henky Suryawan.

Dia juga mengatakan, sebagai tokoh Tionghoa di Kepri, sangat bersyukur atas kekerabatan dan kekeluargaan yang dirasakan anatara warga Tionghoa dan suku Melayu serta suku lainya di Kepri.

"Hal ini harus terus kita jaga, karena perbedaan suku, ras dan agama yang kita miliki, yang diikat dalam persatuan dalam bingkai NKRI menjadi kekayaan dan kekuatan bagi bangsa kita," ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Hengky sebagai seorang pengusaha, juga mengatakan, akan terus mendukung, seluruh program pemerintah dalam melaksanakan pembangunan di Kepri dan Kota Tanjungpinang.

"Dengan tahun baru Imlek Ayam Api ini,‎ kita harapkan, akan menjadi tahun yang baik, serta tahun sukses dan berjaya terhadap seluruh masyarakat Kepri," katanya.

‎Wali kota Tanjungpinang Lis Darmanysah, yang juga hadir dalam perayaan menyambut Imlek 2017 itu, mengatakan, 18 persen warga Tangjungpinang merupakan warga Tionghoa dan merupakan bagian dari suku bangsa yang telah dari dulu membaur dan aktif dalam pelaksanaan pembangunan di kota Tanjungpinang.

"Kebersamaan ini harus dipelihara terus dengan baik, hingga tidak mudah berpengaruh dengan hal-hal yang berbau Sara, yang merugikan bangsa kita Sendiri. Keberagaman dalam Kebinekaan bangsa kita ini, harus menjadi kekayaan dan modal dalam pelaksanaan pembangunan," kata Lis Darmansyah.

Dalam mempertahankan tradisi suku dan etnis, Pemerintah Kota Tanjungpinang, kata Lis Darmansyah akan terus melestarikan seluruh seni dan budaya sebagai kekayaan budaya bangsa di Tanjungpinang.

"Dalam menunjang ekonomi kerakyatan, dengan menjual keberagaman seni dan budaya, kedepan Pemko Tanjungpinang akan menata dan menjadikan kawasan jalan Merdeka sampai Teuku Umar menjadi pusat bajar kuliner dalam menggerakan ekonomo masyarakat di Tanjungpinang," jelasnya.

Lis Darmansyah juga berharap, dengan kekayaan seni dan budaya etnis Thiongho, serta sejarah kerajan Melayu dan suku lainya di Tanjungpinang, akan terus dapat bersatu dengan pemerintah dalam melaksanakan pembangunan di Tanjungpinang dan Provinsi Kepri.

Expand