Tim WFQR Lantamal IV Selidiki Pencemaran Laut di Perairan Kepri
Oleh : Charles Sitompul
Senin | 23-01-2017 | 10:12 WIB
cemar01.gif

Kondisi pantai Nongsa dan Lagoi yang tercemar minyak hitam.(Foto: Dispen Lantamal IV Tanjungpinang)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Danlantamal IV Tanjungpinang, Laksamana Pertama TNI S. Irawan memerintahkan Tim WFQR menyelidiki penyebab pencemaran laut yang terjadi di pantai Nongsa, Batam dan pantai Lagoi, Bintan.

 

Perintah penyelidikan itu dikeluarkan merespon laporan masyarakat tentang pencemaran laut, berupa minyak hitam yang menyerupai aspal, baik yang menggumpal maupun cair sekitar tanggal 18-19 Januari 2017, lalu.

Menurut Danlantamal IV, limbah berupa gumpalan minyak hitam yang menyerupai aspal baik yang menggumpal maupun cair pada umumnya terjadi pada bulan Desember sampai dengan Januari setiap tahunnya. Pada bulan tersebut bertepatan saat musim utara sehingga limbah masuk ke Perairan Lagoi dan mencemari beberapa tempat lain di Kepulauan Riau.

"Diduga limbah berupa minyak hitam tersebut berasal dari kapal-kapal yang melintas di Utara perairan Tanjung Berakit dan perairan Lagoi ataupun kapal yang sedang lego jangkar di East OPL. Limbah tersebut terbawa arus dan angin ke arah selatan menuju ke perairan Lagoi mengingat pengaruh arus dan angin cenderung bergerak ke selatan sehingga banyak masyarakat terutama para Nelayan mengeluhkan kejadian tersebut," kata Irawan.

Beberapa hari yang lalu telah dilaksankan pembersihan limbah minyak oleh masing-masing pengelola resort di sekitar pantai Lagoi, sehingga saat ini kondisi pantai sudah terlihat relatif lebih bersih namun masih terdapat sampah dan titik-titik hitam sisa limbah minyak disekitaran pasir pantai.

"Saat ini juga kita melaksankan koordinasi dengan instansi terkait dalam melaksanakan kegiatan patroli dan pengawasan di area sektor East OPL guna menindak tegas kapal-kapal yang melakukan kegiatan pembuangan limbah secara sembarangan," ujarnya.

"Tim WFQR Lantamal IV akan segera menindaklanjuti keluhan masyarakat ini dengan menerjunkan tim khusus anti limbah laut. Kita membutuhkan pemantauan secara terpadu dan ketat dengan melibatkan seluruh stakeholder di wilayah Kepri. Disamping informasi yang diperoleh dari para nelayan, Lantamal IV juga menggunakan pesawat AIS, Drone dan unsur patroli untuk memantau wilayah yang terdampak oleh pencemaran yang diakibatkan oleh aktivitas kapal-kapal yang lego jangkar di sekitar east OPL," katanya.

Danlantamal memerintahkan jajaran Lantamal IV khususnya unsur KAL dan Patkamla dibawah kendali operasional Satkamla Lantamal IV dan Lanal Batam untuk mengintensifkan kegiatan patroli disekitar perairan utara Batam dan Bintan, apabila ditemukan adanya kapal yang sengaja membuang limbah segera dilaksankan penghentian dan pemeriksaan.

Editor: Gokli