Kelumpuhan Ekonomi di Tanjungpinang saat Imlek tidak akan Signifikan
Oleh : Habibie Khasim
Senin | 16-01-2017 | 18:26 WIB
tanjungpinang.gif

Masyarakat Tanjungpinang diimbau untuk tidak panik jelang Imlek, sebab pasar tradisional dan supermarket sudah banyak di Tanjungpinang (Foto: dok.batamtoday.com)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Kepala Bidang Perdagangan, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Tanjungpinang, Teguh Susanto, memprediksi bahwa saat Imlek, perekonomian di Tanjungpinang akan lumpuh. Namun, menurut dia kelumpuhan yang akan terjadi tidak akan signifikan.

Hal itu dikarenakan banyaknya pasar alternatif yang bisa didatangi masyarakat saat warga Tionghoa menutup toko mereka untuk merayakan tahun baru Cina tersebut.

"Sekarang sudah banyak Supermarket, warga non Tionghoa juga sudah banyak membuka usaha sembako, jadi kelumpuhannya saya rasa tidak signifikan," tutur Teguh saat diwawancara, Senin (16/1/2017).

Teguh mengatakan, kelumpuhan perekonomian yang sering terjadi saat Imlek disebabkan karena warga Tionghoa yang notabene adalah cukong sembako, menutup toko mereka. Dan itu juga terjadi hanya 3 hari, seterusnya juga perekonomian akan kembali normal.

"Masyarakat kita imbau tidak terlalu panik, karena Supermarket dan toko sembako non Tionghoa juga sudah banyak di Tanjungpinang. Kalau pun takut, sebaiknya stok sembako di rumah sebelum liburan Imlek," kata Teguh.

Untuk kenaikan harga saat Imlek, Teguh mengatakan juga tidak terlalu signifikan. Karena, harga sembako naik bukan dikarenakan toko banyak tutup, melainkan telah ditentukan standarnya baik dari pihak Bulog maupun swasta.

"Hanya saja, untuk swasta kita tidak bisa intervensi. Tapi jangan khawatir, karena kenaikan harga jual sembako tidak akan signifikan," tuturnya.

Editor: Udin