Walikota Serahkan Insentif RT dan RW Triwulan IV 2016
Oleh : Charles Sitompul
Jum'at | 23-12-2016 | 14:50 WIB
Lis-darmansyah-serahkan-insentif-RT-RW.gif

Sebanyak 673 Ketua RT dan 166 RW menerima insentif triwulan IV yang diserahkan secara simbolis oleh Walikota Tanjungpinang, Lis Darmansyah, di Aula Bulang Linggi Badan Perpustakaan Arsip dan Museum Kota Tanjungpinang. (Foto: Istimewa)

BATAMTODAY.COM, Batam - Momen akhir tahun menjadi berkah tersendiri bagi Ketua RT dan RW di seluruh Kota Tanjungpinang. Pasalnya, insentif RT/RW Triwulan IV Tahun 2016 dari Pemerintah Kota (Pemko) Tanjungpinang, Jumat (23/12/2016) pagi tadi, diserahkan kepada Ketua RT/RW.

Sebanyak 673 Ketua RT dan 166 RW menerima insentif triwulan IV yang diserahkan secara simbolis oleh Walikota Tanjungpinang, Lis Darmansyah, di Aula Bulang Linggi Badan Perpustakaan Arsip dan Museum Kota Tanjungpinang.

Dana insentif yang diberikan kepada 839 Ketua RT/RW tersebut dari bulan Oktober hingga Desember 2016 sejumlah Rp375.000 per bulan, dengan demikian masing-masing menerima sebesar Rp1.057.500,- setelah dipotong pajak.

Walikota Tanjungpinang, Lis Darmansyah, dalam sambutannya mengatakan, menyikapi isu-isu nasional yang mengancam keamanan di Kota Tanjungpinang, RT dan RW memiliki peran strategis di wilayahnya masing-masing, terutama dalam pengawasan terhadap tamu atau orang-orang baru yang datang ke wilayahnya.

"Bapak/Ibu, perlu waspada mengawasi wilayahnya masing-masing, imbau warganya untuk 1x24 jam wajib laporkan tamu baru yang datang ke wilayah Bapak/ Ibu," tutur Lis di sela acara Penyerahan Insentif Bagi Ketua RT/RW se Kota Tanjungpinang.

Hal tersebut, lanjut Lis, untuk mengantisipasi masuknya teroris ke wilayah kita, mengingat masyarakat Kota Tanjungpinang terkenal akan toleransi dan keramahan yang cukup tinggi, namun sikap ramah itu perlu kita waspadai, "Sikap ramah, sopan dan toleransi masyarakat perlu dipertahankan tetapi dengan kewaspadaan," ucapnya.

Selain itu, yang perlu diperhatikan lagi persoalan kos-kosan, usaha warnet, dan panti pijat di wilayah Bapak/ Ibu. Semua itu perlu didata, karena kita tak ingin anak-anak bermain warnet hingga seharian, sehingga akan menimbulkan sesuatu yang tidak diinginkan.

Untuk mewaspadai isu-isu nasional seperti potensi gangguan konflik sosial di masyarakat, juga perlu diwaspadai. Bapak/ Ibu jangan terpancing provokasi, seharusnya Bapak/ Ibu lah yang bisa meredam isu-isu tersebut, jangan sampai berkembang.

"Bapak/ Ibu bisa berkoordinasi dengan Lurah, Satpol PP maupun pihak keamaanan, apabila menemukan hal-hal yang mencurigakan di wilayahnya masing-masing," ujar Lis menambahkan.

Lebih jauh Lis mengatakan, RT/RW merupakan perangkat utama di masyarakat, diibaratkan seorang Walikota di wilayah masing-masing yang bisa melayani dan mengayomi masyarakatnya. Sehingga dirinya berharap, RT/RW di Kota Tanjungpinang mampu menjadi contoh yang baik bagi daerah lain, tetap kompak tanpa ada konflik, selalu bersatu tanpa ada perpecahan, sehingga dapat memberikan manfaat bagi masyarakat.

Acara itu turut dihadiri Asisten I Bidang Pemerintahan Mekhwanizar, Kabag Pemerintahan Setdako Tanjungpinang, Camat, serta Lurah.

Editor: Udin