Jatuh di Perairan Senayang Lingga

Operasi Pencarian Korban Pesawat Polri M28 Skytruk Resmi Ditutup
Oleh : Roland Aritonang
Senin | 12-12-2016 | 17:53 WIB
penutupan-sar4.jpg

Direktur Operasi dan Latihan Basarnas, Brigadir Jenderal TNI (Mar) Ivan Ahmad Rizki Titus SH bersama Tim SAR Gabungan saat penutupan operasi pencarian korban pesawat Polri M28 Skytruck di Kantor Basarnas Kepri, Tanjungpinang.

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Operasi pencarian korban dan serpihan pesawat Polri M28 Skytruck, yang jatuh di perairan Senayang, Kabupaten Lingga, Sabtu (2/12/2016), resmi ditutup pada Senin (12/12/2016) pukul 17.00 WIB, setelah melakukan pencarian selama sepuluh hari.

Direktur Operasi dan Latihan Basarnas, Brigadir Jenderal TNI (Mar) Ivan Ahmad Rizki Titus SH, ‎mengatakan atas intruksi Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas), pada hari ini pihaknya secara resmi menutup operasi SAR Gabungan dalam pencarian pesawat Polri yang jatuh di perairan Senayang, Kabupaten Lingga.

Sementara untuk potongan pesawat yang ditemukan selama pencarian, pihaknya telah mengamankan di Satpolair Polres Tanjungpinang untuk selanjutkan dibawa ke Polda Kepri di Batubesar, Nongsa, Batam.

"Atas intruksi itu, pencarian kami hentikan siang tadi. Dan untuk beberapa bagian potongan pesawat yang ditemukan beberapa waktu lalu dibawa dan diamankan di Satpolair Polres Tanjungpinang," ujar Ivan di Kantor Basarnas Kepri di Tanjungpinang, Senin (12/12/2016) sore.

Ivan menerangkan, beberapa hari lalau, Tim SAR Gabungan telah menemukan beberapa bagian tubuh korban, dan langsung diserahkan ke Tim Disaster Victim Identifation (DVI) yang terdapat di Polda Kepri.

"Potongan tubuh korban yang ditemukan selama pencarian, kita bawa ke Polda Kepri untuk dilakukan identifikasi," katanya.

Lebih lanjut, Ivan menjelaskan, terkait dengan ditutupnya pencarian ‎korban dan pesawat, selain atas perintah dari Basarnas Pusat, kondisi cuaca yang kurang mendukung juga salah satu faktor.

"Kendala cuaca, seperti angin kuat, arus di dalam air yang cukup tinggi maupun gelombang laut yang tinggi, juga salah satu faktor pencarian ini ditutup," ucapnya.

‎Faktor cuaca, katanya, seperti pada hari kelima pencarian pesawat Skytruck dan korban, sama seperti hari ini, di mana arus laut mencapai lima not, gelombang laut 4 meter, serta keadaan angin itu mencapai 28 sampai 48 nots.

Dengan ditutupnya operasi pencarian korban, Ivan menambahkan, tidak serta merta selesai begitu saja. Pihaknya beserta anggota Polri, TNI dan pihak terkait, berdasarkan SOP tetap membentuk Posko Siaga SAR yang terdapat di Basarnas Kepri.

"Kita tidak menghentikan begitu saja, kita bersama pihak terkait dari Polri, TNI-AL, TNI-AU, TNI-AD, BMKG, serta SCC Singapore tetap akan membuat Posko Siaga SAR di Basarnas Kepri," ujarnya.

Dalam pencarian sebelumnya, Tim SAR juga sudah menemukan beberapa potongan pesawat dan tubuh korban. Tim Disaster Victim Identifation (DVI) bahkan telah berhasil mengidentifikasi enam sampel dari dari delapan yang ditemukan sebelumnya.

"Dari delapan sampel yang dikirim Tim DVI, enam sampel teridentifikasi. Ternyata enam sampel tersebut berasal dari lima bagian tubuh berbeda. Jadi yang sudah teridentifikasi lima orang," terang Kapolda Kepri Brigjen Sam Budigusdian di RS Bhyangkara Polda Kepri, Batubesar, Nongsa, Batam, Kamis (8/12/2016) lalu.

Kelima anggota Polri yang sudah teridentifikasi, di antaranya, Bripda Eri Dwi Perdana, Brigadir Suwarno, AKP Safran, AKP Abdul Munir dan Bripka Erwin.

Dipaparkan Sam, untuk mengidentifikasi korban, Tim menggunakan pencocokan dengan mengambil sample dari tes DNA korban dan dicocokkan dengan DNA keluarga korban.

"Untuk Bripda Eri, DNA pembanding diambil dari bapak kandungnya Padio, Brigadir Suwarno DNA pembanding dari Izzanillah Wardana anak kandung, AKP Safran data pembanding dari anak kandungnya M. Faruq Angkasa, AKP Abdul Munir DNA pembanding dari anak kandungnya Cessaro Rafiq, dan Bripka Erwin DNA pembanding dari anak kandungnya Oky Putera Winata," papar Sam.

Sam menuturkan, seluruh jenazah korban akan dipulangkan setelah seluruh proses evakuasi pencarian berakhir pada Senin (12/12/2016).

"Karena ini merupakan body part, bukan bagian utuh korban, jadi untuk pengiriman menunggu ditutup masa pencarian dan menunggu semua hasil tim DVI baru akan dipulangkan," pungkas Sam.

Pesawat Polri type M28 Skytruck yang jatuh di perairan Senayang, Kabupaten Lingga, Sabtu (3/12/2016) pagi, diketahui mengangkut 13 penumpang, termasuk awak pesawat.

Pesawat naas itu lepas landas dari Bandara Pangkal Pinang, Bangka Belitung, pukul 09.24 WIB menuju Bandara Hang Nadim Batam, dengan perkiraan landing pukul 10.58 WIB. Namun di perjalanan pesawat tersebut hilang kontak dan jatuh.

Adapun ke-13 penumpang pesawat, yang terdiri dari 5 crew dan 8 penumpang, adalah sebagai berikut:

  1. AKP Budi Waluyo (Pilot)
  2. AKP Eka Barokah (Pilot)
  3. AKP Tonce (Pilot)
  4. Brigadir Joko Sujarwo (Mekanik)
  5. Brigadir Mustofa (Mekanik)
  6. AKP Abdul Munir (Penumpang)
  7. AKP Safran (Penumpang)
  8. Bripka Erwin (penumpang)
  9. Briptu Andi Z (Penumpang)
  10. Bripda Rizal (Penumpang)
  11. Bripda Eri (Penumpang)
  12. Brigadir Suwarno (Penumpang)
  13. Brigadir Joko Sungatno (Penumpang)

Penerbangan dari Pangkal Pinang menuju Batam adalah dalam rangka giat rutin change crew. Di mana pilot heli Ditpoludara yang BKO di Polda Kepri atas nama AKP Edi Prasetyo, Brigadir Hasbi, Brigadir Warsono dan Bripka Agung akan dirotasi dengan crew BKO dari Pangkal Pinang. (*)

Editor: Yudha