Gelombang Capai 2,5 Meter, Keberangkatan Kapal Tujuan Anambas Ditunda
Oleh : Roland Aritonang
Senin | 12-12-2016 | 13:38 WIB
Sutoyo_(1).jpg

Kepala Pos Pelabuhan Domestik Sri Bintan Pura Tanjungpinang‎ Sutoyo. (Dok Batamtoday.com)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Kantor Syahbandar dan Otoritas Kepelabuhan (KSOP) Pelabuhan Sri Bintan Pura Tanjungpinang, pada hari ini menunda pelayaran Kapal MV Trans Nusantara tujuan Tanjungpinang ke Pelabuhan Letung, Kabupaten Anambas. Penundaan ini dikarenakan faktor cuaca seperti angin kencang yang mengakibatkan gelombang laut 2,5 meter, Senin (12/12/2016) pagi.

‎Kepala Pos Pelabuhan Domestik Sri Bintan Pura Tanjungpinang‎ Sutoyo mengatakan untuk keberangkatan kapal MV Trans Nusantara tujuan Letung kabupaten Anambas, ditunda dengan alasan cuaca yang kurang mendukung.

"Kita tunda kapal MV Trans tadi pagi karena angin kencang yang mengakibatkan gelombang laut tidak normal 2,5 meter," ujar Sutoyo

Penundaan ini, dilakukan karena pihak KSOP Tanjungpinang, telah berkoordinasi kepada Pihak Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kelas III Tarempa yang melaporkan bahwa cuaca pada hari ini, terkhusus pada pagi tadi tidak memungkinkan untuk kapal MV Trans Nusantara untuk berlayar.

"Demi keselamatan penumpang ya, kita tunda pada hari ini,"paparnya.

Sutoyo menjelaskan terkait dengan para penumpang yang pada hari ini berjumlah kurang lebih 50 orang yang akan berangkat dengan menggunakan kapal tersebut, untuk sementara pihaknya berikan pemahaman dan penjelasan terkait denga ditundanya kebarangkatan hari ini.

Untuk barang bawaan para penumpang sementara ini pihaknya amankan di kapal itu, menunggu keberangkatan yang akan kembali dibuka pada hari Rabu(14/12/2016). ‎Tapi pihaknya juga akan melihat terlebih dahulu kondisi cuaca pada hari tersebut.

"Barang bawaan penumpang kita amankan disini,untuk menunggu kebarangkatan yang akan dibuka pada hari rabu depan,"katanya.

Menurutnya, seluruh penumpang memahami dengan kondisi cuaca pada hari ini, dan tidak ada satupun penumpang yang keberatan atau komplein, serta menyambut baik pemahaman yang pihaknya berikan.

"‎Yang jelas seluruh kapal yang kami berangkatkan pastinya terlebih dahulu melihat kondisi cuaca sehingga keselamatan para adalah hal yang paling penting bagi kami, dan pada intinya harus zero inseiden," pungkasnya.

Editor: Yudha