Penyakit Tak Kunjung Sembuh, Argyan Laia Akhiri Hidupnya dengan Gantung Diri
Oleh : Roland Hasudungan Aritonang
Senin | 21-11-2016 | 14:38 WIB
korban-gantung-diri.gif

Jenazah Argyan Laia di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Provinsi Kepri untuk diidentifikasi (Foto: Roland Hasudungan Aritonang)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Argyan Laia (36) ditemukan tewas di tempat kerjanya "Pangkas Rambut Idaman" di jalan R.E Martadinata KM VI Kijang Lama, Kecamatan Tanjungpinang Timur, Kota Tanjungpinang, Senin (21/11/2016) pukul 00:45 WIB. Ia diduga nekad mengakhiri hidupnya dengan jalan gantung diri, karena sakit maag dan asam lambung yang dideritanya selama bertahun-tahun tak kunjung sembuh. 

Dari informasi di lapangan, seorang saksi yang merupakan tetangga korban meihat pintu ruko tempat kerja dan sekaligus tempat tinggal Argyan tidak tertutup rapat. Melihat itu, saksi langsung ke rumah tersebut dan meihat korban telah tergantung di pintu.

Mendapat informasi, anggota Unit Reskrim Polsek Tanjungpinang Timur dan anggota Identifikasi dari Polres Tanjungpinang, langsung mendatangi tempat kejadian dan melihat korban masih tergantung.

Pada saat di Tempat Kejadian Perkara (TKP) salah seorang anggota Identifikasi Polres Tanjungpinang melihat selembar kertas yang bertuliskan bahwa korban meminta maaf dan mengeluh sakit maag dan asam labung.

‎Jasad Argiyan Laia kemudian dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Provinsi Kepri untuk diidentifikasi. Menurut keterangan dokter, terdapat bekas luka jeratan tali di leher Argiyan Laia, yang digunakannya untuk gantung diri.

Sementara itu, Kasubag Humas Polres Tanjungpinang, AKP Zalukhu, membenarkan kejadian tersebut, ia mengatakan bahwa dugaan sementara Argiyan Laia gantung diri dikarenakan sakit yang bertahun-tahun tidak kunjung sembuh, sehingga korban mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri.

"Diduga korban gantung diri karena sakit maag dan asam lambung," ungkapnya.

Lebih lanjut, Zalukhu menjelaskan, sampai saat ini korban masih berada di RSUP Kepri, untuk menunggu keluarganya yang berada di Batam, karena di Tanjungpinang korban tidak memiliki keluarga.

"Saat ini jenazah masih di rumah sakit, masih menunggu keluarganya di Batam, "pungkasnya. ‎

Editor: Udin