Gedung Gonggong, Landmark Baru Kota Tanjungpinang
Oleh : Charles Sitompul
Rabu | 05-10-2016 | 08:00 WIB
GedungGong-Gong.jpg

Walikota Tanjungpinang Lis Darmansyah didampingi wakilnya, Syahrul saat meninjau progres pembangunan Gedung Gonggong. (Foto: Charles Sitompul)

IBUKOTA Provinsi Kepri, Tanjungpinang, kini telah memiliki landmark baru. Gedung Gonggong, namanya. Berada di tepi laut, menjadikan icon baru ini bakal menjadi daya tarik wisatawan berkunjung ke kota gurindam itu. Seperti apa gedung berbentuk siput (gonggong) itu? Berikut tulisan wartawan BATAMTODAY.COM, Charles Sitompul. 

Gedung Gonggong Tepi Laut, dibangun Pemerintah Kota Tanjungpinang, menjadi bukti Kota Tanjungpinang adalah kota budaya yang layak dikunjungi. Lengkap dengan panorama laut yang indah.

"Gedung Gonggong adalah komitmen saya bersama Pak Syahrul, meskipun dengan kondisi keuangan saat ini, tak menghambat tujuan pembangunan di daerah ", ujar Walikota Tanjungpinang, Lis Darmansyah, usai meninjau pembangunan Gedung Gonggong Tepi Laut, Selasa (4/10/2016).

Gedung gonggong ini akan menjadi Touris Information Center (TIC) atau pusat informasi bagi masyarakat maupun wisatawan sekaligus menjadi pusat menawarkan investasi dan pengembangan di Kota Tanjungpinang, selain itu sarana ini bisa dimanfaatkan untuk publik.

"Ini kita persembahkan kepada masyarakat, yang bisa dimanfaatkan publik, bisa dijadikan semi bisnis center, supaya ada rapat-rapat kecil bisa di manfaatkan pengusaha-pengusaha, dan fasilitas ini menghasilkan, dengan demikian biaya operasional tidak membebankan APBD," papar Lis kepada sejumlah awak media.

Tahun depan, lanjut Lis, kita punya target membenahi Pulau Penyengat. Salah satunya membangun Dermaga Pulau Penyengat. Nantinya di kiri dan kanan dermaga itu akan dibangun ruang terbuka hijau dan sebagai sarana perparkiran becak.

Selanjutnya, kita akan bangun Embung Fatimah dengan konsep wisatanya. Kita juga akan bangun di depan balai adat yang akan kita jadikan sebuah ornamen budaya. Sehingga Pulau Penyengat sebagai warisan budaya melayu, inilah yang akan kita tonjolkan kembali.

Lis melanjutkan, Pulau Penyengat sebagai warisan budaya nasional adalah porsi pemerintah Provinsi Kepri. Meskipun, tetap ada juga yang menjadi porsi Pemerintah Kota Tanjungpinang.

"Di sinilah harus kita dudukan, dalam waktu dekat ini kita akan menyurati Gubernur dan membuat MoU, mana batas-batas yang dikerjakan Pemprov dan mana yang dikerjakan Pemko, salah satunya akses jalan di Pulau Penyengat, nanti kita akan tata sedemikian rupa, apalagi Pulau Penyengat direncanakan menjadi warisan dunia," lanjut Lis.

Sementara itu, Wakil Walikota Tanjungpinang, H. Syahrul S Pd, menambahkan, dalam rangka HUT Otonom dan Sail Karimata nanti, sudah kita sondingkan dengan kegiatan Provinsi Kepri, direncanakan Wakil Presiden Republik Indonesia (RI) Muhammad Jusuf Kalla, akan tiba ke Tanjungpinang dengan menggunakan pesawat Garuda pada 29 Oktober 2016 mendatang.

Untuk acara seremoni Kementrian Pariwisata RI dan Pemerintah Provinsi Kepri, akan berlangsung di Gedung Daerah, dengan mengundang lebih kurang 3.000 masyarakat, Setelah itu, sekitar pukul 19.15 Wib, Wakil Presiden akan berjalan kaki menuju Gedung Gonggong, untuk peresmian dan penandatanganan prasasti,

"Semua acara ini sudah diatur oleh Provinsi, acara yang disususn sudah dibawa ke Sekretariat Wapres untuk diswtujui, pemko hanya mempersiapkan kondisi gedung, layoutnya seperti apa," ujar Syahrul.

Setelah itu, sambung Syahrul, ketika Wapres berada didalam gedung gonggong, Walikota akan menyampaikan ekspos sejarah melayu dan Pulau Penyengat, di sana juga ada ahli sejarah kita Pak Suandi, kemudian Wapres akan keluar menyaksikan atraksi-atraksi termasuk melepas peserta perahu hias ke sungai carang.

Menjelang 20 Oktober 2016, kita akan melakukan gotong-royong dengan melibatkan 1.500 TNI dan organisasi, RT/RW, Pramuka, serta masyarakat, tapi sebelumnya SKPD akan bergotong-royong mengecat kanstin di sepanjang jalan protokol Tepi Laut hingga Tuggu Pinsil agar terlihat indah. Direncanakan akan dimulai pada Kamis mendatang.

Saat peninjauan itu, Lis-Syahrul didampingi Asisten Pemerintahan, Drs Mekhwanizar MM, Kepala Dinas Kebersihan, Pertamanan dan Pemakaman Kota Tanjungpinang, Ir. H. Almazuar Amal, pihak Kontraktor, serta sejumlah pejabat dilingkup Pemerintah Kota Tanjungpinang.

Editor: Dardani