Peristiwa Naas Pompong Tenggelam di Perairan Tanjungpinang

Terus Berenang Menuju Restoran Sederhana, Resti Selamat
Oleh : Charles Sitompul
Senin | 22-08-2016 | 09:51 WIB
restyyangselamat.jpg

Resti terbaring lemas di Rumah Sakit Tanjungpinang setelah berenang menerjang ombak. (Foto: Charles Sitompul)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Warga Batuaji Batam, Resti Rina Asih, penumpang pompong naas yang tenggelam saat berlayar menuju Penyengat, masih beruntung. Dia masih bisa melihat matahari pagi hari ini. Padahal, kemarin, Minggu (21/82016), nyawanya nyaris melayang bersama 15 penumpang pompong naas lainnya. Bagaimana Resmi menyelamatkan dirinya?

Resti Rina Asih, penumpang pompong naas --yang tenggelam saat berlayar dari Tanjungpinang menuju Pulau Penyengat, sekitar pukul 09.10 Wib pada Minggu (21/8/2016), mengaku sempat panik saat mesin pompong yang ditumpangi bersama 15 penumpang lainnya mati mendadak di tengah laut.

Seketika itu juga air laut masuk ke dalam pompong. "Saat itu saya sempat menelepon abang yang ada di Pinang (Tanjungpinang), menceritakan kondisi pompong yang sudah penuh air setelah 10 menit berlayar dari pelabuhan Tanjungpinang," ujarnya saat ditemui di RSUD Tanjungpinang, Minggu (21/8/2016).

Tak lama berselang, Resti melanjutkan, gelombang disertai angin kencang meghantam pompong. Kapak kayu itu pun oleng dan karam.

"Saya bersama empat penumpang lainya sempat keluar kapal dan berpegang‎ pada badan pompong, sementara penumpang lain, masih ada yang di dalam," ujarnya.

Setelah pompong karam, tuturnya, sejumlah penumpang mulai berusaha menyelamatkan diri. Sementara dirinya bersama empat orang lainya berusaha memegang badan pompong yang masih terapung.

Berselang beberapa menit, semua penumpang sudah berpencar dan hilang. Tak lama kemudian, sebuah kapal Baruna datang dan krunya melemparkan dua pelampung ke tiga penumpang, termasuk Resti.

"Saat itu kami ada tiga orang, sementara pelampung hanya dua, pelampung dapat diambil satu laki-laki dan satu perempuan. Sementara saya tidak dapat," katanya lirih.

Dengan rasa pasrah, dan panik, warga Batuaji, Kota Batam, ini mencoba tenang. Dia melihat ke arah daratan Tanjungpinang. Matanya tertuju pada sebuah logo merk bangunan bertuliskan "Restoran Sederhana" di Tepi Laut Tanjungpinang. Maka, dengan sekuat tenaga tersisa, wanita paruh baya itu terus mengayuhkan tangan dan kakinya, hingga akhirnya kakinya menyentuh pasir pantai Tepi Laut Tanjungpinang.

"Saat itu, sejumlah orang langsung datang menolong dan mengangkat saya, baru dibawa ke RSUD ini," katanya dengan wajah lemas. "Saya bersyukur masih bisa selamat," Resti Rina Asih.

 

Berita terkait:

Editor: Dardani