Antara Defisit, Rasionalisasi Anggaran dan Mobil Dinas Kepala Bappeda Kepri
Oleh : Charles Sitompul
Selasa | 09-08-2016 | 14:26 WIB
20160809_145104.jpg

Kepala Bappeda Kepri, Naharudin.

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Ada yang menarik di defisitnya APBD Kepri 2016. Cekaknya anggaran 2016 ini, memaksa Pemerintah Provinsi Kepri kembali melakukan rasionalisasi kegiatan operasional pada masing-masing SKPD, hingga 40 persen. Rasionalisasi ini bahkan menyentuh anggaran opersiaonal kepala daerah, tapi tidak untuk Kepala Bappeda Provinsi Kepri.

Namun, menanggapi defisit anggaran ini, Gubernur Kepri Nurdin Basirun tetap optimis akan ‎dapat menjalankan pemerintahan dan pembangunan di Kepri. Dan mengenai pemangkasan alokasi kegiatan dan operasional, Nurdin juga sangat mendukung bahkan hingga menyentuh anggaran fasilitas dan operasionalnya.

"Maka, kalau ada fasilitas saya untuk membeli mobil baru, saya minta nggak usah dibelikan mobil. Bila penting, biaya operasional kepala daerah juga dapat dilakukan rasionalisasi," ungkap Nurdin kepada wartawan di Tanjungpinang, Senin (8/8/2016)..

Menanggapi defisit anggaran ini, Gubernur provinsi Kepri Nurdin Basirun mengatakan, Tetap optimis akan ‎dapat menjalankan pemerintahan dan pembangunan di Kepri, dan mengenai pemangkasan alokasi kegiatan dan operasional, Nurdin juga sangat mendukung.

"Maka, kalau ada fasilitas saya untuk membeli mobil baru, saya minta nggak usah dibelikan mobil. Apabila penting, biaya operasional kepala daerah juga dapat dilakukan rasionalisasi," ungkap Nurdin.

Dan kalau ada kunjungan kerja ke pulau, kata Nurdin, tidak perlu ramai-ramai. Cukup dirinya dan 3 orang pejabat atau staf saja. "Jadi tidak usah menyewa kapal, boat pancung aja bisa, tidak apa-apa," tambahnya.

Nurdin juga mengaku, akibat cekaknya APBD Kepri 2016 dan terjadinya transisi pemerintahan, dirinya belum dapat berbuat banyak dalam merealisasikan pembangunan sesuai harapan masyarakat.

‎Dan atas dasar itu, Nurdin menekankan pelaksanaan rasionalisasi dan pemangkasan anggaran kegiatan operasional dinas agar terus dilakukan, dengan memabgkas kegiatan dan operasional SKPD yang tidak berdampak langsung pada kebutuhan masyarakat.

"‎Mudah-mudahan pemangkasan ini nanti tidak akan mengganggu program pelayanan dan ‎pembangunan yang berdampak langsung pada masyarakat. Dan hendaknya, para kepala SKPD juga dapat mengerti dan mengetahui hal ini," ujarnya.

‎Terkait pengajuaan Perobahan APBD 2016, Nurdin mengatakan, sampai saat ini masih digodok dan disusun di TAPD, dengan melakukan penyisiran sejumlah kegiatan dan operasional dinas yang tidak terlalu penting.

"APBDP masih dalam penyusunan dan melakukan pemangkasan. Selain itu, juga masih dilakukan telaah terhadap kegiatan yang prioritas tahun ini dan tahun mendatang. Kita sangat optimis, dengan kondisi anggaran seperti ini akan tetap dapat membangun Provinsi Kepri ke depan," ujarnya.

Namun sayang, program penghematan dan pemangkasan dana operasional dinas dan pejabat Pemprov Kepri ini, tampaknya tidak diikuti semua kepala SKPD. Saat Nurdin merelakan dirinya tak membeli mobil dinas baru, Kepala Bappeda --yang juga anggota Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Kepri, malah membeli mobil dinas baru.

Terkait dengan pembelian mobil dinas baru Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) ini, Gubernur Nurdin mengaku belum mengetahuinya.

Editor: Dardani