Ini Langkah Pemko Tanjungpinang Pertahankan Raihan Piala Adipura Buana
Oleh : Habibi
Senin | 25-07-2016 | 13:10 WIB
adipura-pinang-2016.jpg

Piala Adipura Buana saat dikirab keliling Kota Tanjungpinang. (Foto: Habibi)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Pemerintah Kota Tanjungpinang tentunya sangat senang dengan didapatkannya piala Adipura Buana yuang memang paling dinantikan. Wakil Wali Kota Tanjungpinang Syahrul, yang juga ketua tim Adipura, pun dianggap sangat berhasil karena usahanya telah menelurkan piala tersebut.

Akan tetapi, untuk kedepan, Syahrul mengaku mempertahankan piala tersebut akan semakin berat, dikarenakan adanya beberapa persyaratan penilaian baru yang memang akan sangat sulit dilakukan. Salah satunya lahan pasca-tambang.

Untuk itu, kata Syahrul, tahun depan dimungkinkan pihaknya akan gencar melakukan reklamasi di lahan pasca-tambang, guna mempertahankan piala Adipura buana yang sejak 2014, baru tahun ini Pemko Tanjungpinang memperolehnya lagi.

"Memang masih perlu kerja keras, karena setiap tahun ada perubahan indikator penilaiannya. Kedepan ada pasca tambang, ini yang berat, makanya kita akan menyusun strategi bagaimana lahan pasca tambang yang memerah itu bisa ditanami pohon," ujar Syahrul.

Selain pasca tambang, Syahrul juga mengatakan daerah aliran sungai (DAS) yang juga berat. Karena kualitas airnya nanti akan dinilai dan saat ini pihaknya juga belum punya alat untuk penelitian kualitas air ini.

"Kalau diperlukan, memang kita meminjam alatnya dari Batam, itu yang susah. Namun, kita tetap berupaya, kalau tidak bisa menaikkan level menjadi Adipura Kirana, kita berusaha untuk mempertahankan yang Buana ini. Karena memang mempertahankan lebih sulit," ujar Syahrul.

Sementara itu, untuk mendapatkan Adipura Buana, Pemko mendapatkan poin dari beberapa sektor, mulai dari sekolah, perkantoran, jalan umum dan DAS.

"Tahun depan DAS malah ada penilaian kualitas air, kalau tahun ini belum, makanya kita akan berusaha keraslah," ujar mantan ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kota Tanjungpinang ini.

Editor: Dodo