Raskin di Tanjungpinang Mulai Didistribusikan ke Warga
Oleh : Habibi
Senin | 13-06-2016 | 15:58 WIB
lurah-unggat-slamet.jpg

Lurah Tanjungunggat, Slamet Hariyadi.

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Masyarakat Kota Tanjungpinang, khususnya yang tidak mampu akhirnya kembali mendapatkan jatah "beras mereka" setelah menunggu sejak sebelum bulan Ramadan. Beras untuk warga miskin atau biasa disebut raskin, Senin (13/6/2016) didistribusikan ke masyarakat di kantor lurah masing-masing.

Atas pembagian itu, warga tampak antusias dan berbondong mengambil beras Bulog di kantor lurah. Ditambah lagi, hari ini juga ada operasi pasar, sembako murah dari Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Ekonomi Kreatif (Diaperindagekraf) Tanjungpinang yang menjual sembako dengan harga yang sangat murah. Plus, Badan Urusan Logistik (Bulog) juga mengadakan operasi pasar jual beras murah menambah kegembiraan warga tidak mampu di Tanjungpinang.

Antusiasme tersebut tampak dari wajah para ibu rumah tangga di Kelurahan Tanjungunggat. Semuanya berbondong-bondong datang ke kelurahan untuk mengambil beras, beli sambako dan beli beras murah yang dijual Bulog. Lurah Tanjungunggat, Slamet Hariyadi mengatakan, saat belanja sembako, masyarakat berebutan, karena memang sangat murah.

"Apalagi yang ambil beras, wah sampai kuwalahan kita, soalnya stok mereka di rumah sudah habis, pembagian ini memang ditunggu-tunggu, jadinya kerepotan kita," ujar Hariyadi saat ditemui di kantornya, Senin siang.

Tentang beras, Hariyadi mengatakan, stok beras yang dijual kepada masyarakat tersebut adalah beras dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang jumlah penerimanya sebanyak 577 kartu keluarga di Tanjungunggat.

"Beras ini pembagian bulan April, Mei dan Juni, sebanyak 45 Kg, dengan jumlah perbulannya 15 Kg," terang Hariyadi.

Para penerima Raskin pun mengaku sangat gembira dengan pembagian ini. Karena memang benar seperti kata Pak Lurah, stok beras warga kebanyakan telah habis dan memang menunggu kabar kapan pembagian raskin kembali.

"Saat pak RT umumkan suruh ambil beras, kamipun langsung pergi ke kantor lurah, karena nggak sanggup beli beras sekarang, mahal-mahal, beras Bulog yang di jual cuma berapa ribu aja di kelurahan, di warung dijual sampai Rp10 ribu per kilonya," ujar Rafeah, salah satu warga.

Senada dikatakan Ani, memang harga beras dan gula saat ini melambung. Makanya saat ada distribusi raskin dan operasi pasar, masyarakat Tanjungunggat langsung menyerbu kantor lurah.

Editor: Dodo