Menpan RB Minta Polisi Kurangi Kesan Angker
Oleh : Habibie Khasim
Jum'at | 03-06-2016 | 10:38 WIB
Menpan-RB,-Yudi.jpg

Menpan RB, Yuddy Chrisnandi (Foto: Habibie Khasim)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB), Yuddy Chrisnandi, mengatakan  hasil survei yang dilakukan Kementerian PANRB, masyarakat di Tanjungpinang menghindari untuk berurusan dengan Polisi. Hal tersebut dikarenakan ada stigma di masyarakat yang mengakibatkan rasa takut untuk berhadapan dengan Polisi.

“Coba bikin program, sehingga kesan “angker” pada kepolisian berkurang,” ujar Yuddy saat blusukan di Mapolres Tanjung Pinang, Kamis (2/5/2016).

Menteri Yuddy mendorong kepolisian di Tanjungpinang untuk membuat kegiatan yang mendekatkan diri ke masyarakat.

“Coba polisi-polisi ini ngajarin ke murid-murid SD untuk baris-berbaris. Atau bikin SIM keliling. Supaya makin akrab dan dekat dengan masyarakat,” pungkas Yuddy.

Kapolres Tanjungpinang, AKBP. Kristian P. Siagian, mengakui jika dirinya ditangkap Polisi juga akan merasakan kekesalan.

"Kalau saya ditangkap Polisi, kesal juga Pak,” ujarnya.

Namun, Kristian mencoba memposisikan dirinya sebagai masyarakat. Untuk itu, razia kendaraan bermotor dilakukan di sore hari. “Dulu kita lakukan pagi hari Pak. Masyarakat kesal juga kalau pagi-pagi sudah buru-buru masih harus kena razia. Maka sekarang kita lakukan sore hari,” jelasnya.

Menteri Yuddy berharap, pelayanan publik di Tanjungpinang khususnya Polres Tanjungpinang semakin baik. Hal ini dikarenakan Tanjungpinang menjadi salah satu dari 57 role model pelayanan publik yang ditetapkan Kementerian PANRB.

“Tanjungpinang menjadi salah satu model percontohan di Kepulauan Riau. Untuk itu, pelayanan publik khususnya yang berhubungan langsung dengan masyarakat harus ditingkatkan,” katanya.

Menteri Yuddy menilai, fasilitas pelayanan publik di Tanjungpinang sudah baik. Namun, pelayanan oleh Aparatur Negara masih perlu ditingkatkan. Menteri Yuddy juga mendorong supaya instansi pemerintah memiliki inovasi.

“Berpikir bagaimana masyarakat harus selalu terpuaskan. Contoh daerah lain yang sudah memiliki pelayanan publik yang baik,” ujarnya.

Editor: Udin