BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Pemerintah Kota Tanjungpinang saat ini tengah mempersiapkan aturan untuk tempat hiburan malam sempena menyambut bulan suci Ramadhan yang akan tiba tak lama lagi.

Wakil Wali Kota Tanjungpinang, Syahrul mengatakan, pihaknya telah melakukan rapat bersama Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) beserta Komunitas Intilejen Daerah (Kominda) tentang aturan-aturan yang akan diberlakukan saat bulan Ramadhan yang akan dilaksanakan pada bulan Juni mendatang.

Syahrul mengatakan, aturan yang dibuat demi menjaga kondusifitas umat beragama, khususnya umat Muslim yang melaksanakan ibadah puasa pada bulan tersebut.

"Kita sejatinya ingin menjaga kerukunan, dan pada bulan Ramadhan umat Islam melaksanakan ibadah, jadi harus sama-sama kita hormati, makanya ada beberapa aturan yang akan dibuat nantinya," ujar Syahrul.

Mantan kepala sekolah ini mengatakan, untuk tempat hiburan malam akan diatur jam buka dan jam tutupnya. Dan akan disesuaikan dengan waktu umat Islam melaksanakan ibadah.

"Aturannya masih samalah dengan tahun kemarin, masalah buka dan tutup," terangnya.

Syahrul belum dapat menyebutkan waktu yang dibenarkan untuk membuka tempat hiburan malam. Namun dipastikan, tidak akan mengganggu umat muslim beribadah.

Bagaimana dengan operasional rumah makan saat bulan Ramadhan?

Selain tempat hiburan malam, rumah makan juga akan diberikan aturan. Dan lagi-lagi, aturan itu sama dengan tahun lalu, dimana rumah makan dibenarkan buka di siang hari layaknya seperti tidak bulan puasa.

"Masalah ada pembaharuan atau tidak, tergantung hasil rapat. Makanya kita akan rapatkan dulu sampai finis, karena kita berharap tidak ada yang dirugikan," ujar Syahrul.

Tentang aturan ini sendiri, masyarakat ada pro dan ada juga yang kontra jika menganut aturan lama, khususnya rumah makan yang dibiarkan terbuka bebas. Karena, sangat berpengaruh kepada anak-anak yang berpuasa.

"Ini berpengaruh sama anak kita, mereka main, lihat orang makan dengan enaknya, jadi ngiler, kan kasihan, pakai aturan dulu-dulu sajalah, buka tapi pakai tirai, urusan puasa kan urusan ibadah, biar Tuhan saja yang tahu," ujar Rudy warga Bintan Centre yang BATAMTODAY.COM temui di kawasan Pasar Bintan Centre.

Untuk yang pro, aturan itu dianggap bagus karena memberikan hukuman psikologis kepada orang-orang yang puasanya abal-abal.

Editor: Dodo