Gubernur Berang Kadis PU Tak Miliki Program Pengelolaan Air Bersih
Oleh : Charles Sitompul
Rabu | 18-11-2015 | 09:36 WIB
agung mulyono.jpg
Penjabat Gubernur Kepri, Agung Mulyana. (Foto: Dok Batamtoday.com)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Penjabat Gubernur Kepri Agung Mulyana tak bisa menyembunyikan kekecewaannya terhadap kinerja bawahanya. Kali ini adalah kinerja Dinas Pekerjaa Umum (PU) Kepri. Khususnya, Kasubdit Penyediaan air Bersih, Bagian Cipta Karya dan Kepala Dinas PU Kepri. Kekecewaan itu terungkap Rapat Koordinasi, Dinas PU, PDAM dan Subdit Penyediaan Air Bersih Provinsi Kepri, di Gedung Daerah Tanjungpinang, Senin,(16/11/2015) lalu.


Pemicunya, karena Subdit dan Kabid Cipta Karya serta Kadis PU Kepri tidak memiliki rencana strategis pengembangan kawasan Sumber Air Baku dan pembangunan instalasi pengolahan air di Provinsi Kepri 5 tahun mendatang. 

"Jadi terus terang, memang saya kurang puas dengan penjelasan, Subdit, Kabid Cipta Karya, serta Kadis PU dalam rapat itu. Hingga saya sedikit memberi pemarahan dan pengarahan pada Kasubdit Cipta Karya. Harusnya, dia  piawai menjelaskan, mengenai strategi apa yang dia program dalam 5 tahun mendatang. Khusunya dalam penanganan air bersih di Kepri. Demikian juga Kepala Dinas PU juga tidak bia memberikan keterangan," papar Agung Mulyana pada wartawan di Tanjungpinang,Selasa,(17/11/2015). 

Dari  laporan dan pemaparan masing-masing stokcholder, ternyata selama ini, penanganan program pembangunan penyediaan air bersih di Kepri, dilakukan secara parsial, dan sendiri-sendiri. 

Sementara, untuk mempercepatan ketersediaan sarana air bagi masyarakat itu, perlu konsilidasikan di lingkungan Pemerintah Kepri. Khusunya dalam pengadaan sumber air baku, instalasai pengolahan dan penyaluran. 

"Hingga dalam rapat Cipta Karya dan Pengairan Dinas PU serta PDAM, saya telah meminta pada Kabid Ciptakarya Dinas PU, agar dapat membuat program dalam 5 tahun dalam pelaksanaan penanganan kekurangan air di Kepri, baik sumber air baku, instalasi pengolahan, serta perpipaan dalan menyalurkan air ke pelanggan," tambah Agung.

Proyek SWRO Ditarget Desember
Sementara itu, terkait dengan pemanfaatan proyek pengolahan air laut menjadi air tawar atau Sea Wather Rovers Osmosis (SWRO), yang telah dibangun Dirjen Cipta Karya dan Pengairan Kementerian PU Pusat di Kepri, datanya juga masih parsial. 

"Namun demikian, saya minta agar ditargetkan pada akhir Bulan Desember 2015 dapat dioperasionalkan. Tetapi semuanya harus jelas, mengenai biaya operasional, listrik, serta sistim pengelolan. Sehingga ketika alokasi dan digelontorkan tidak memiliki kerancuan dan pelaksanaan proyeknya gagal," ujarnya. 

Dalam kesempatan itu, Agung juga meminta pada Subdit Pengairan Kabid Cipta Karya, agar dapat memprogramkan dan memperhitungkan secara komprehensip, khususnya mengenai kebutuhan dana. Serta apa saja yang akan diperlukan, Hingga tidak ada yang disembunyikan, yang nantinya akan memicu polemik dan kecurigaan. 

"Saya minta agar pada akhir Desember ini, sudah dapat diopersionalkan, hingga penghitungan, operasional, jumlah pelanggan, alokasi dana pengelolaan, serta keperluan lain dapat dihitung secara komprehensip, sebelum pengalokasian dana dilakukan dari APBD," jelas Agung. 

Editor: Dardani