Habiskan Dana Miliaran, Fasilitas Kemah JPI Dikeluhkan Peserta
Oleh : Charles Sitompul
Jum'at | 30-10-2015 | 17:49 WIB
IMG_20151029_143242_edit.jpg
Pintu gerbang Bumi Perkemahan Pemuda Indonesia. (Foto; Charles Nainggolan)

BATAMTODAY.COM,Tanjungpinang - Minimnya fasilitas mandi dan MCK (mandi, cuci, kakus) serta air di lokasi perkemahan Jambore Pemuda Indonesi (JPI) di lapangan Sulaiman Abdullah Kota Tanjungpinang, dikeluhakan sejumlah peserta, Kamis (29/10/2015).

Sejumlah peserta mengaku, tidak adanya air bersih untuk (MCK) membuat mereka kesulitan menjalankan aktivitas kegiatan di stadion yang disulap menjadi kawasan perkemah‎ itu. 

"Dari hari pertama sampai hari kedua kegiatan kemah di sini, keterediaan air untuk mandi dan buang air besar sangat sulit," ujar Fred, salah satu peserta JPI dari Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

Selain  fasilitas yang minim, tidak jelasnya jadwal kegiatan pelaksanaan kemah, juga menjadi keluhan pihak peserta lainya. Apalagi, pelaksanan kegiatan sudah berlangsung 2 hari, dan akan berakhir pada Sabtu, 31 Oktober 2015 mendantang. 

"Kami berharap Event Organiser (EO) yang menjadi managing kegiatan kemah ini hendaknya dapat membuat dan membagikan jadwal kegiatan pelaksanaan kemah ini lebih jelas pada masing-masing peserta," ujarnya.

Sementara peserta lainya, juga mengaku, sempat tidak kebagian bangsal tempat tidur, hingga memilih menginap di hotel yang di Tanjungpinang. 

Selain mengenai ketidak jelasan kegiatan, sejumlah peserta juga, mengeluhkan minimnya minat warga Tanjungpinang dalam memeriahkan kegiatan nasional JPI 2015 yang diikuti ratusan Pemuda dan Pemudi dari 34 Provinsi di Indonesia itu. 

"Gawean kegiatannya, nasional tapi antusias masyarakatnya sangat minim, hingga JPI dan pameran terlihat sepi," ujar peserta lain yang mengaku berasal dari Jawa Timur. 

Sebagaimana diketahui, kegiatan JPI yang ditaja, dengan peringatan Sumpah Pemuda tingkat nasional di Provinsi Kepri 2015, mengahabiskan anggaran milliaran rupiah dari APBN serta Rp2.8 milliar dana APBD Kepri. 

Tetapi karena, promosinya kampungan, hingga banyak masyarakat di Kepri, khususnya kota Tanjungpinang, tidak tahu kegiatan tersebut. Baca: Pameran Produk Kreatif JPI Raup Omset Puluhan Juta Rupiah 

Pantauan di lokasi perkemahan JPI, dari 77 tenda kemah yang terpasang, tidak seluruhnya terisi. Demikian juga bangsal tempat tidur peserta. Di sudut dinding pinggir, lapangan juga terlihat kamar mandi MCK dengan bau besing, yang tidak dilengkapi dengan air.

Sejumlah anggota Purna Prataria Muda Indonesia sebagai mitra EO, Laksamana Putra Pantun, mengatakan, EO yang menyiapkan fasilitas dalam jemah JPI itu adalah EO dari pusat. Sedangkan pihaknya merupakan EO yang mengkoordinir pelaksanaan kegiatan peserta selama 7 hari. 

"Panitia penyedia fasilitas kemah Jambore ini, langsung dari Kementeriaan Pemuda Pusat, sedangkan kami dari EO Laksamana Putra Pantun mengkoordiri pelaksanaan kegiatan peserta," ujar Adi Sutrisno pada wartawan. 

Sejumlah kegiatan yang dikordinir EO Laksamana Putra Pantun dalam JPI 2015 itu, tambah Adi, meliputi pameran, perkemahan, khususnya dalam hal kegiatan acara. Sedangkan mengenai kebutuhan fasilitas, langsung ditangani oleh Kementeriaan Pemuda dan Olah Raga Pusat yang bekerja sama dengan pihak ketiga. 

"‎Kami saja sulit melakukan koordinasi, memang dari hari pertama, masalah MCK dan fasilitas di sini sudah dikeluhakan peserta. Pada ‎hari pertama ada kebocoran dan air memang tak ada karena mobil tangki penyuplai airnya saat itu tidak ada," ungkapnya. 

‎Ditanya mengenai kegiatan dari peserta kemah, Adi menambahakan, sesauai dengan jadwal kegiatan setiap pagi peserta melakukan senam pagi nusantara. Khusunya, senam khas dari masing-masing daerah, dilanjutkan dengan seminar budaya, outbond, dan malam harinya, pentas seni dan pameran.

Editor: Dardani