Begini Saat Lis Kesal pada Anak Punk Tanjungpinang
Oleh : Habibi
Kamis | 29-10-2015 | 20:54 WIB
Lis Darmansyah memeriksa KTP anak Punk yang baru bangun tidur di Pujasera Bintan Centre.jpg
Inilah gaya Lis Darmansyah saat merazia anak punk. (Foto: Habibi)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Wali Kota Tanjungpinang Lis Darmansyah mengaku sangat jengkel dengan kehadiran anak punk di Tanjungpinang.  Kekesalanya itu tak terbendung lagi saat merazia anak punk yang tengah asik tidur di kawasan Puja Sera Bintan Centre, Km 9, Kamis (29/10/2015). 

Lis menolak kehadiran anak punk di Kota Gurindam, ini untuk itu Dia meminta kepada Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Tanjungpinang untuk melakukan Pengawasan secara ketat terhadap anak punk yang mulai banyak berkeliaran di Kota Tanjungpinang.

"Satpol PP harus tegas. Karena anak Punk ini sudah meresahkan masyarakat. Dan tidak sesuai dengan budaya Melayu," ujar Lis.

Pada waktu peninjauan tersebut, Lis juga mendapati satu orang anak punk yang sedang tidur di lokasi tersebut. Setelah diperiksa ternyata anak tersebut memiliki KTP Kota Tanjungpinang, anak tersebut pun akhirnya dibawa oleh anggota Satpol PP dan dipulangkan ke rumahnya yang ada di Jalan Hang Tuah.

Atas kondisi tersebut, Lis juga meminta kepada Satpol PP Kota Tanjungpinang untuk lebih rutin lagi melakukan pengawasan di pujasera Bincen. Sebab, di lokasi tersebut kerap dijadikan sebagai tempat berkumpul dan tidur anak-anak punk tersebut. Selain itu, lokasi tersebut juga rencananya akan dijadikan sebagai pasar burung dan pasar ikan hias.

Sementara itu di lokasi yang sama Kabid Ops dan Ketertiban Umum Satpol PP Kota Tanjungpinang, Omrani menyampaikan, pihaknya merasa sedikit kesulitan untuk menangani anak-anak punk tersebut. Sebab, ujarnya ketika pihaknya akan melakukan razia. Para anak punk tersebut kerap melarikan diri.

"Selama satu bulan terakhir ini aja kita sudah berhasil mengamankan sekitar 30 orang anak punk. Terakhir 12 orang kita amankan dan kita data kemudian dipulangkan. Anak-anak yang tertangkap kita beri sanksi, dibotakkan kepalanya," terangnya. 

Pada waktu itu Omrani juga menuturkan, sejatinya untuk penanganan anak punk ini diperlukan adanya kerjasama dari semua pihak. Karena, untuk menangani masalah ini Satpol PP sifatnya hanya melakukan pengamanan. Sedangkan untuk pembinaan itu sepenuhnya menjadi tugas dari Dinsosnaker Kota Tanjungpinang.

"Kita hanya mengamankan berdasarkan laporan dari masyarakat. Kalau untuk penampungan itu tupoksi dari Dinsos apakah nanti dia bina atau apa," tuturnya.

Selain itu, dalam waktu dekat ini pihaknya juga akan melakukan kerjasama dengan polisi pelabuhan dan Dinsosnaker Kota Tanjungpinang untuk mengawasi anak punk yang masuk melalui Pelabuhan Sribintan Pura.

"Sekarang masih dalam tahap pembicaraan. Ke depan foto mereka akan kita pajang di pelabuhan, kemudian anggota kita akan berada di pelabuhan dari pagi sampai sore bersama dengan kepolisian dan dinsosnaker untuk mengawasi. Sementara itu sesuai dengan arahan pak wali kita juga akan semakin rutin mengawasi pujasera bincen," tuturnya.

Editor: Dardani