Keberangkatan Dibatalkan, Ratusan Penumpang di Tanjungpinang Nyaris Mengamuk
Oleh : Charles Sitompul
Sabtu | 24-10-2015 | 10:51 WIB
penumpang-sbp.jpg
Ratusan penumpang tertahan di Pelabuhan Sri Bintan Pura Tanjungpinang lantaran kapal tak bisa berlayar akibat kabut asap.

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Ratusan penumpang kapal ferry tujuan Batam protes dan nyaris mengamuk di Pelabuhan domestik Sri Bintan Pura (SBP) Tanjungpinang, Sabtu (24/10/2015) pagi.

Pasalnya, kendati jadwal keberangkatan kapal‎ akibat kabut asap telah dibatasi Kantor Syahbandar dan Otoritas Kepelabuhanan (KSOP) Tanjungpinang hingga pukul 09.45 WIB, namun operator kapal dan pengelola Pelabuhan Sri Bintan Pura masih menjual tiket dan memungut pass masuk pelabuhan ke sejumlah penumpang.

"Dari semalam saya di pelabuhan ini, sudah beli tiket dan bayar pass masuk. Hari ini saya tidak dikasih masuk dan disuruh bayar pass lagi," kata Ginting, salah seorang penumpang Ferry Oceana.

Minimnya koordinasi antara operator kapal dengan otoritas kepelabuhan seperti KSOP dan Pelindo juga dikeluhkan sejumlah warga. "Harusnya, kalau memang bisa berangkat pihak operator kapal, selesaikan dulu persoalan lalau memberitahukan pada masyarakat. Ini kita disodori tiket terus walau kapalnya sudah tidak bisa berangkat," ujar Halim penumpang lainnya. 

Minimnya informasi dan koordinasi antara KSOP, operator kapal, serta Pelindo sebegai pengelola pelabuhan, membuat ratusan penumpang tertumpuk di pintu keberangkatan pelabuhan domestik. Hal yang sama juga terlihat di sepanjang jalan depan Pelabuhan SBP.

Selain itu, papan pengumuman, penundaan dan pembatasan keberangkatan kapal, juga terlihat tidak ada dan pengumuman hanya melalui pengeras suara yang dilakukan, itu juga hanya sesekali.

Sebelumnya, Kantor Syahbandar dan Otoritas Kepelabuhanan (KSOP) Pelabuhan Sri Bintan Pura Tanjungpinang, kembali membatasi pelayaran kapal antarpulau, dan ke luar negeri akibat kabut asap pekat yang masih melanda wilayah Kepri, Sabtu (24/10/2015).

Kepala Seksi Keselamatan Pelayaran KSOP Tanjungpinang, Emi Mulyani mengatakan, pembatasan pelayaran ke berbagai tujuan dari Tanjungpinang, dimulai pukul 9.45 WIB dikarenakan jarak pandang yang semakin terbatas.

"Hal itu dilakukan karena semakin siang kondisi asap semakin pekat, yang menyebabkan jarang pandang di laut akibat asap hanya 0,5 mil," kata dia kepada BATAMTODAY.COM di pos pemberangkatan Pelabuhan Domestik SBP Tanjungpinang.

Editor: Dodo