Wali Murid SDN 012 Tanjungpinang Adukan Dugaan Pencabulan
Oleh : Habibi
Jum'at | 18-09-2015 | 18:00 WIB
ismiyati,_ketua_BK_dprd_tpi.jpg
Anggota DPRD Kota Batam Ismiyati (Foto : Batamtoday.com)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Dua orang wali murid Sekolah Dasar Negeri 012 Tanjungpinang Barat melaporkan dugaan perbuatan pencabulan terhadap anak perempuan mereka. Keduanya melaporkan perbuatan asusila seorang siswa kepada Komisi Pengawasan dan Perlindungan Anak Daerah (KPPAD) Provinsi Kepulauan Riau. 

Ketua KPPAD Kepri, Ery Syahrial membenarkan hal itu dan mengatakan, latar belakang laporan tersebut adalah karena sang anak mengadukan kepada orang tuanya bahwa ada 10 orang siswa pria yang diduga mencabuli 2 orang siswi dengan cara menggrayangi tubuh siswi tersebut.

Terkait hal itu, Anggota Komisi 3 Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Tanjungpinang, Ismiyati mengaku sangat prihatin. Karena kurangnya pengawasan dari pihak sekolah serta wali murid terhadap prilaku anak-anak yang sudah menjurus kepada perbuatan tidak bermoral.

Dia pun mengimbau agar orang tua saat di rumah mengawasi tontonan anak-anak mereka. Karena kebanyakan mereka dapat belajar dari tontonan atau dari lingkungan mereka sendiri. "Film kartun, sinetron, itu tidak baik untuk karakter anak, harusnya wali murid menjaga dan mengawasi sang anak. Makanya sekarang dalam tontonan diselipkan imbaua BO (Bimbingan Orang tua) itu gunanya untuk memberi edukasi kepada anak, jangan dibiarkan menonton sendiri," ujar Ismiyati saat dihubungi BATAMTODAY.COM, Jumat (18/9/2015).

Selain pemberian edukasi terhadap anak saat menonton, tambah Ismiyati, anak, khususnya wanita dapat diberikan edukasi sejak dini tentang hal-hal yang melanggar asusila jika dilakukan oleh teman laki-lakinya. Sehingga hal tersebut dapat dicegah oleh anak itu sendiri dan secepatnya dapat mengadukan kepada guru atau wali murid.

"Perlu itu diberitahukan sejak dini, mengingat sekarang prilaku yang tidak baik sudah dilakukan sejak dini, salah satunya kasus di SD 12 itu. Kita harapkan orang tua bisa membuka mata lebar-lebar tentang pergaulan dan pengaruh lingkungan saat ini dan memberikan protek kepada anak dengan lebih baik," ujar Ketua Badan Kehormatan DPRD Tanjungpinang tersebut.

Selain tontotnan, pengaruh warnet juga dirasakan sangat tidak bagus bagi siswa SD hingga SMP saat ini. pasalnya warnet selain dijadikan tempat perjudian juga terkadang banyak yang usil membuka situs-situs terlarang di depan umum. 

"Banyak konten-konten di internet yang sangat tidak baik. Sebenarnya, masalah ini bisa dilihat dari peran orang tua, bimbingan orang tua, bagaimana orang tua mengedukasi anaknya terhadap hal-hal yang tidak baik. Kalau dibiarkan ya jadilah. Makanya, kebanyakan sadarnya setelah kejadian, bukan sebelum kejadian. Pencegahan lebih baik dari pada harus menerima konsekwensi yang pahit nantinya," papar Ismiyati.

Editor: Dardani