Siswa SLB di Tanjungpinang Diduga Dicabuli Guru Pendampingnya
Oleh : Habibi
Rabu | 16-09-2015 | 12:58 WIB
erry_lalok_baru.jpg
Ketua KPPAD Kepri, Ery Syahrial.

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Siswa berprestasi dari Sekolah Luar Biasa (SLB) Kota Tanjungpinang diduga dicabuli guru pendampingnya berinisial S saat mengikuti kegiatan Olimpiade Sains Nasional (OSN) di Yogyakarta pada Mei 2015 lalu. Siswa tersebut diduga dicabuli sebanyak dua kali di kamar hotel oleh S dengan iming-iming akan memberikan kebahagian kepada anak penyandang tuna netra tersebut.

Meskipun hal tersebut terjadi pada bulan Mei, wali murid dari peserta OSN cabang matematika tersebut baru mengetahuinya beberapa hari yang lalu karena pengaduan dari anaknya.

Karena geram dan tidak terima anaknya diperlakukan seperti itu, wali murid yang enggan namanya disebut ini melaporkan tindakan tidak senonoh oleh pendidik tersebut kepada Komisi Pengawasan dan Perlindungan Anak Daerah (KPPAD) Provinsi Kepulauan Riau.

Terkait hal tersebut, Ketua KPPAD Kepri, Ery Syahrial membenarkan ada laporan tentang pencabulan anak berkebutuhan khusus tersebut pada Rabu (9/9/2015). Ery mengatakan, tindakan pencabulan tersebut dilakukan sebanyak dua kali di kamar hotel saat keadaan sepi.

"Mereka sebenarnya berempat dalam satu kamar, tapi di saat rekan 2 orang ke luar kamar, di sana S ini melakukan perbuatan yang diduga mengarah ke pencabulan. Itu dilakukannya dua kali menurut pengakuan walinya," ujar Ery saat diwawancarai, Rabu (16/9/2015).

Ery mengaku telah melaporkan tindakan tersebut kepada pihak kepolisian Tanjungpinang pada Minggu (13/9/2015). Namun, pihak kepolisian menolak melakukan penyelidikan karena hal tersebut terjadi di Yogyakarta.

"Makanya kita sangat kecewa dengan pihak kepolisian Tanjungpinang. Mereka malah nyuruh kita laporkan ke kepolisian Yogyakarta, akhirnya laporan kita tarik dan hari ini (Rabu) kita akan melaporkan ke Kapolda," ujar Ery.

Ery mengaku telah melakukan visum terhadap korban, namun dia tidak dapat mengungkap hasil visum tersebut. Kendati demikian, dia mengatakan bahwa hasil visum tersebut dapat menguatkan bahwa ada tindakan pencabulan yang terjadi kepada korban.

Editor: Dodo