Kejar Target, Pejabat Gubernur Kepri Kumpulkan Seluruh Kepala SKPD
Oleh : Charles Sitompul
Senin | 07-09-2015 | 08:27 WIB
IMG_20150904_152620_edit.jpg
Pejabat Gubernur Provinsi Kepulauan Riau, Agung Mulyadi

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Gesa pelaksanaan dan penyerapan APBD hingga 80 Persen, Pejabat Gubernur Kepri kumpulkan seluruh kepala SKPD Provinsi Kepri dalam Rapat Koordinasi pembahasan perampingan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). 

"Menurut Kepala Bappeda, APBD kita itu masih terlalu gemuk untuk menghadapi defisit yang terjadi,
makanya kita lakukan perampingan. Dalam rapat nanti Bappeda akan melaporkan item apa saja yang telah dihapus,"ujar Pejabat Gubernur Provinsi Kepulauan Riau, Agung Mulyadi, Senin (6/9/2015).

Perampingan itu sendiri bertujuan untuk penyelenggaraan pemerintahan guna menjawab tantangan
Kementerian Keuangan yang meminta agar setiap daerah memaksimalkan penyerapan anggaran minimal 80 persen. "Kementrian Keuangan meminta penyerapan itu minimal 80 persen, kalau tidak maka akan ada konsekwensinya yakni pemotongan DBH dan DAK serta dana Pusat lainya,"ungkapnya.

Meski selama ini pencapaian penyerapan anggaran masih 56 persen untuk fisik dan 35 persen untuk
keuangan, namun Agung mengaku tetap optimis bisa mencapai 80 persen pada APBD Perubahan nanti."Kita tetap optimislah, harus itu," ujar Agung.

Hanya saja Agung mengaku belum mengetahui program prioritas dalam pemotongan anggaran tersebut. Sebab diapun masih menunggu laporan dari Bapedda tentang progres yang menjadi prioritas disetiap SKPD.

Ditempat terpisah, Kepala Biro Pembangunan Kepri, Sardison mengatakan hingga 31 Juli 2015, realisasi penyerapan APBD 2015 Provinsi Kepri masih dibawah target. Dari 60 - 65 persen pelaksanaan realisasi progres fisik, hanya 56 Persen yang terealisasi. Sedangkan target 40 persen dari serapan keuangan, hanya 35 persen saja yang terealisasi pada APBD murni lalu.

Masih belum maksimalnya serapan anggaran APBD Kepri 2015 disebabkan adanya keragu-raguaan Kepala SKPD di Provinsi Kepri atas adanya rasionalisasi dan penundaan sejumlah kegiatan. Itu terjadi akibat  defisit hingga mencapai Rp778 miliar pada APBD 2015.

Akibat lainnya, setiap SKPD kembali melakukan pengkajian ulang terhadap kegiatan yang akan dipangkas dan yang akan dilaksanakan. Khususnya mengenai kegiatan yang merupakan prioritas yang akan dimasukkan ke dalam program pembangunan daerah atau program yang akan ditunda pada tahun mendatang.

Bahkan, dari 1000 kegiatan Pengadaan Barang dan Jasa yang harus dilelang pada 34 Kantor, Lembaga dan SKPD Kepri serta 3000 lebih kegiatan yang diumumkan pada Rencana Umum Pengadaan (RUP) SKPD Kepri,hingga saat ini hanya 800 kegiatan pengadaan barang dan Jasa yang sudah diajukan untuk mengikuti proses lelang. Sedangkan dari kegiatan yang sudah ditetapkan pemenangnya saja, hanya 256 paket kegiatan yang sudah diumumkan atau hanya 30 persen dari total seluruh kegiatan dengan nilai anggaran Rp373 milliar.

"Saat ini, ada 157 Paket kegiatan yang sudah ditayangkan dengan nilai Rp168 milliar. Tiga paket
kegiatan dilakukan dengan Penunjukan langsung (PL) dengan nilai 34 milliar. Sehingga total seluruhnya Rp700 milliar,"ujarnya.

Dan jika diperhitungkan dengan total reel perubahan APBD berdasarkan minus DBH yang hanya tinggal Rp2,9 triliun itu, persentase penyerapan dan pelaksanaan anggaran APBD 2015 Kepri mengalami peningkatan disektor keuangan. Demikian juga jika dibandingkan dengan Penyerapan Anggaran Nasional hingga 31 Juli 2015. Sehingga daerah Kepri masih lebih bagus hingga mencapai 35 persen penyerapan keuangan anggaran. Sedangkan penyerapan APBN masih dibawah 25 persen.

"Penyerahan anggaran dana dekon di daerah juga mengalami keterlambatan. Padahal persentase realisasinya masih dibawah 16 Persen atas kegiatan yang sudah dilaksanakan. DAK juga masih dibawah 10 persen akibat juklak dan juknis dari Kementerian dan Lembaga,"keluhnya.

Atas dasar itu, Pemerintah Pusat dan Daerah terus menggesa hingga target capaian penyerapan APBD yang sebelumnya minus 5 persen pada Agustus 2015 lalu akan mencapai 45 Persen, sebagaimana yang ditargetkan.

"Kita tetap optimis, realisasi penyerapan anggaran perubahan APBD 2015 akan mencapai 44 Persen dan target yang ditetapkan akan tercapai,"pungkasnya.




Editor : Udin