Rutan Tanjungpinang Maksimalkan Lahan untuk Ketahanan Pangan dan Pembinaan Warga Binaan
Oleh : Devi Handiani
Rabu | 22-01-2025 | 14:24 WIB
Kolam-Ikan-Rutan-TPI.jpg
Kepala Rutan Tanjungpinang, Yan Patmos, menunjukkan kolam ikan, salah satu program ketahanan pangan dengan memanfaatkan lahan areal Rutan, Rabu (22/1/2025). (Foto: Devi Handiani)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Rumah Tahanan (Rutan) Tanjungpinang menunjukkan komitmennya dalam mendukung program ketahanan pangan nasional melalui optimalisasi lahan yang dikelola warga binaan.

Upaya ini mencakup pertanian tanaman pangan dan perikanan yang hasilnya dimanfaatkan untuk konsumsi internal maupun dijual secara terbatas.

Kepala Rutan Tanjungpinang, Yan Patmos, mengungkapkan panen hasil pertanian dilakukan secara rutin, termasuk sayuran seperti sawi, kangkung, tomat, cabai, dan sawi pakcoy.

"Panen sayuran sudah dilakukan empat kali, dan hasilnya dimanfaatkan untuk konsumsi warga binaan serta dijual kepada keluarga binaan dan pegawai," ujar Yan, Rabu (22/1/2025).

Lahan pertanian ini berada di area seluas 500 meter persegi dari total 1,5 hektare lahan Rutan. Program pertanian ini juga mendapat dukungan dari Dinas Pertanian Tanjungpinang yang secara berkala memberikan bibit.

Selain hasil pertanian, Rutan Tanjungpinang menjalankan program budidaya ikan nila dan ikan gurame. Dengan bibit ikan sebanyak 1.500 hingga 2.000 ekor per siklus, panen dilakukan setiap empat minggu sekali. Hingga saat ini, panen ikan telah berlangsung sebanyak empat kali.

Program ini tidak hanya bertujuan mendukung ketahanan pangan, tetapi juga menjadi bagian dari pembinaan keterampilan bagi warga binaan. Keterlibatan langsung dalam pertanian dan perikanan diharapkan dapat memberikan bekal keterampilan praktis untuk mereka setelah menyelesaikan masa hukuman.

"Kegiatan ini sekaligus menjadi sarana pembinaan warga binaan agar siap kembali ke masyarakat dengan kemampuan baru yang bermanfaat," tambah Yan.

Inisiatif Rutan Tanjungpinang ini menjadi contoh konkret bagaimana optimalisasi lahan dapat berkontribusi pada ketahanan pangan sekaligus menciptakan peluang rehabilitasi yang positif bagi warga binaan.

Editor: Gokli