Tingkat Pengangguran Terbuka Kepri Turun, Ekonomi Tumbuh 5,01 Persen
Oleh : Redaksi
Rabu | 15-05-2024 | 17:24 WIB
Pengangguran-Kepri1.jpg
Grafik Tingkat Pengangguran Terbuka dan Pertumbuhan Ekonomi Kepri. (Istimewa)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kepulauan Riau mencatat penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) pada Februari 2024 menjadi 6,94 persen, turun 0,67 persen poin dibanding Februari 2023.

Hal ini menunjukkan gairah ekonomi Kepri terus meningkat seiring dengan pertumbuhan ekonomi 5,01 persen (year-on-year/yoy) pada triwulan I-2024.

Gubernur Kepri Ansar Ahmad mengapresiasi penurunan angka pengangguran di daerahnya. "Turunnya TPT Kepri ini adalah berita baik dan menunjukkan perekonomian kita terus membaik serta mampu menyerap banyak tenaga kerja," ujarnya pada Selasa (14/5/2024).

Ansar berharap pertumbuhan ekonomi Kepri yang positif dapat terus dipertahankan melalui berbagai kebijakan seperti penguatan sektor pariwisata, industri pengolahan, dan investasi untuk menciptakan lebih banyak lapangan kerja.

Jumlah angkatan kerja Kepri berdasarkan Survei Angkatan Kerja Nasional Februari 2024 sebanyak 1.078,17 ribu orang dengan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja 67,14 persen, turun 0,15 persen poin.

Penduduk bekerja sebanyak 1.003,39 ribu orang, dengan lapangan usaha penyerap tenaga kerja terbesar adalah Industri Pengolahan 21,73 persen. Sebanyak 333,12 ribu orang (33,20 persen) bekerja di kegiatan informal, naik 4,84 persen poin dari Februari 2023.

Sementara itu, ekonomi Kepri triwulan I-2024 berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto atas dasar harga berlaku mencapai Rp85,60 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp51,25 triliun.

Dari sisi lapangan usaha, pertumbuhan tertinggi dicapai Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib sebesar 25,50 persen. Sementara dari pengeluaran, komponen pengeluaran tertinggi adalah Lembaga Non Profit yang Melayani Rumah Tangga 17,76 persen.

Konstruksi menyumbang andil pertumbuhan ekonomi tertinggi 2,53 persen dari lapangan usaha, sedangkan dari pengeluaran, andil tertinggi disumbang Pembentukan Modal Tetap Bruto 3,35 persen.

Editor: Yudha