Festival Indera Sakti Pulau Penyengat Tampilkan Ragam Kesenian Budaya dan Penyanyi Malaysia
Oleh : Devi Handiani
Sabtu | 27-04-2024 | 11:44 WIB
Festival-Indera-Sakti.jpg
Dr Shafa'atussara Binti Silahudin, penyanyi asal Malaysia, saat melantunkan dua lagi di Festival Indera Sakti di Pulau Penyengat, Jumat (26/4/2024). (Ist)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Festival Indera Sakti di Pulau Penyengat menampilkan beragam kesenian budaya di halaman Balai Adat Pulau Penyengat dan dihadiri masyarakat.

Tidak hanya itu, festival ini juga dihibur penyanyi asal Malaysia dan artis lokal lainnya, salah satunya adalah Dr Shafa'atussara Binti Silahudin asal Malaysia.

Shafa panggilan akrabnya menyanyikan dua lagu. Lagu pertama 'Sepekan di Penyengat' dan lagu kedua 'Bidadari dari Surga'.

"Saya ucapkan tahniah syabas kepada Dinas Kebudayaan atas Festival Indera Sakti yang saya rasa malam pertama ini cukup berjaya sekali," ujarnya di Pulau Penyengat, Jumat (26/4/2024).

Selain seorang penyanyi, Shafa kini sebagai dosen di Department of Arts Academy of Malay Studies dan peneliti budaya sangat senang antusias masyarakat Pulau Penyengat. "Saya bernyanyi di atas panggung tadi sangat teruji melihat wajah-wajah mereka (masyarakat Penyengat)," terang Shafa.

Ia menilai budaya di Kepri semakin membaik, dikarenakan Shafa sendiri selalu mengikuti perkembangan budaya yang ada di Kepri bahkan dirinya juga memiliki buku tentang Kebudayaan Kepri. "Saya mengikuti, saya meneliti kebudayaan kesenian tradisional yang tracy dan juga modern di Kepri, saya juga punya buku mengenai kebudayaan di Kepri bermula dari Selatan, Timur, Utara dan Barat," jelas Shafa.

Shafa seorang peneliti merasakan adanya kesadaran masyarakat untuk mengambil peran penting tentang kesenian tradisi, jika tidak diberikan perhatian khusus maka tradisi itu akan punah. "Contoh, Pulau Penyengat adalah persembahan borianya mungkin di pulau lain tidak ada, jadi Pulau Penyengat ini adalah satu keunikan tersendiri," tuturnya.

Sebagai Warga Negara Malaysia sekaligus seorang peneliti budaya, Shafa mengharapkan budaya yang ada dapat terus dipelihara dan dijaga. "Untuk masa ke depannya kebudayaan kesenian Kepri perlu dipelihara, dikembangkan dan perlu diberikan sokongan oleh semua pihak mulai pihak atasan hingga bawahan kita semua sama saja, setiap orang daripada kita ada peranan masing-masing," pungkasnya.

Editor: Gokli