Kebaya Labuh Bakal Diusulkan Jadi Warisan Dunia Tak Benda ke UNESCO

Dekranasda Kepri Wacanakan Bikin Batik Bermotif Masjid Penyengat dan Pecah Piring
Oleh : Redaksi
Selasa | 31-01-2023 | 13:16 WIB
Dewi-LAM-Kepri.jpg
Ketua Dekranasda Kepri, Hj Dewi Kumalasari Ansar saat bersilaturahmi ke kediaman Ketua LAM Datok Sri Setia Utama H Abdul Razak di Jalan Rumah Sakit, Gang Sai Kusin, Tanjungpinang, Ahad (29/1/2023). (Diskominfo Kepri)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Ketua Dekranasda Kepri, Hj Dewi Kumalasari Ansar mengunjungi Rumah Ketua Lembaga Adat Melayu (LAM) Datok Sri Setia Utama H Abdul Razak di Jalan Rumah Sakit, Gang Sai Kusin, Tanjungpinang, Ahad (29/1/2023).

Kunjungan ini guna menjalin silaturahmi sekaligus membahas tentang rencana Dekranasda Kepri untuk menggunakan gambar Masjid Penyengat menjadi motif batik.

Dewi Ansar menjelaskan, Divisi Kewirausahaan Dekranasda Kepri merencanakan akan membuat batik dengan motif yang bercirikan Daerah Kepri, salah satunya adalah motif Masjid Penyengat dan motif Pecah Piring dari Istana Kota Piring yang nantinya akan dijadikan motif batik yang menjadi ciri khas dari Provinsi Kepri.

"Hal ini dilakukan dengan harapan dengan menambahkan motif Masjid Penyengat dan motif Pecah Piring dari Istana Kota Piring masyarakat Indonesia atau manca Negara dapat melihat warisan budaya Kepri dan diharapkan dengan menambahkan motif tersebut batik Kepri dapat terus berkembang mewarnai khasanah busana dunia," harapnya, demikian dikutip laman Diskominfo Kepri.

Selain itu, Dewi Ansar juga menjelaskan kepada Abdul Razak bahwa Dekranasda Kepri akan mengusulkan Kebaya Labuh sebagai salah satu warisan dunia tak benda ke United Nations of Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) bersama 4 negara lainnya yaitu Malaysia, Singapura, Brunai Darussalam dan Thailand sebagai warisan budaya tak benda khas Melayu.

Ia meminta doa restu dari Abdul Razak agar Kebaya Labuh yang merupakan pakaian tradisional Kepri dapat dinobatkan sebagai warisan budaya tak benda oleh UNESCO. "Keberadaan kebaya Labuh sudah saatnya diakui dunia sebagai busana yang khas dengan memperoleh pengakuan warisan dunia tak benda dari UNESCO agar tetap lestari," terangnya.

Ketua TP-PKK Kepri itu juga menyebutkan, pihaknya senantiasa siap berkolaborasi dengan berbagai organisasi perempuan dan elemen masyarakat lainnya di Kepri menggiatkan upaya promosi kebaya Labuh sebagi warisan budaya tak benda khas Kepri.

"Semangat untuk melestarikan Kebaya Labuh harus terus digaungkan oleh berbagai pihak, khususnya kepada generasi muda, cintailah kebaya Labuh kita sebagai budaya yang harus tetap dilestarikan," tegasnya.

Sementara itu, Ketua LAM Abdul Razak berharap generasi muda Kepri ambil peduli terhadap warisan budaya yang ada di Kepri. "Saya berterimakasih kepada semua pihak yang sudah mendukung kegiatan tersebut mudah-mudahan Kebaya Labuh dapat menjadi salah satu warisan dunia tak benda dari Provinsi Kepri dan dapat terus melestarikannya," ujarnya.

Editor: Gokli