Lapas Kelas IIA Tanjungpinang Gelar Shalat Iduladha 1443 H di Masjid At-Taubah
Oleh : Devi Handiani
Minggu | 10-07-2022 | 17:32 WIB
A-IDULADHA-LAPAS-PINANG.jpg
Pelaksanaan sholat Ied Adha 1443 H di Lapas Kelas IIA Tanjungpinang berjalan dengan dengan khusuk, tertib, aman dan kondusif. (Foto: Devi/BTD)

BATAMTODAY.COM, Bintan - Sebanyak 108 orang warga binaan Lapas Kelas IIA Tanjungpinang melaksanakan shalat Iduladha 1443 H di Masjid At-Taubah. Mereka sholat bersama dengan KaLapas Kelas IIA Tanjungpinang, Wahyu Hidayat, Minggu (10/07/2022).

Selain Kalapas Kelas IIA Tanjungpinang, hadir juga Kepala Bidang Kesehatan, Keamanan, Perawatan Narapidana/Tahanan dan Pengelolaan Benda Sitaan dan Barang Rampasan Negara pada Kanwil Kemenkumham Kepri, Omo Suratmo, serta para pegawai Lapas Kelas IIA Tanjungpinang.

Mewakili Kepala Divisi Pemasyarakatan Kanwil Kemenkumham Kepri, Omo Suratmodalam sambutannya mengucapkan selamat Iduladha 1443 H bagi seluruh warga binaan maupun petugas Lapas Kelas IIA Tanjungpinang.

"Selamat merayakan hari raya Iduladha 1443 H bagi seluruh warga binaan, juga petugas Lapas Kelas IIA Tanjungpinang, kegiatan ini sebagai wujud ketaqwaan kita kepada Allah SWT, juga sebagai pelaksanaan pembinaan kerohanian dan kepribadian bagi warga binaan semua,” ujar Omo Suratmo.

Omo Suratmo juga berharap, semoga Iduladha ini seluruh doa-doa kita dapat dikabulkan oleh Allah SWT, dan semoga dengan adanya kembali kunjungan tatap muka untuk warga binaan dapat memberikan rasa syukur serta kebahagiaan bersama.

"Kami memberikan kesempatan bagi warga binaan pemasyarakatan untuk melaksanakan ibadah shalat Iduladha bagi yang muslim seperti layaknya di luar sana. Tugas kami di sini adalah untuk membina warga binaan pemasyarakatan, dan ini termasuk salah satunya," paparnya.

Selain itu berkah Iduladha adalah dikabulkannya doa dan harapan kita terutama dari saudara semua (warga binaan) yaitu kunjungan tatap muka akhirnya dapat kembali dibuka walau masih terbatas.

Dalam khutbahnya, khatib menyampaikan tentang fadillah berkurban yang merupakan perintah Allah melalui kisah nabi Ibrahim yang mendapatkan wahyu berupa mimpi menyembelih anak kesayangannya, Ismail.

Mimpi tersebut merupakan perintah dari Allah yang menguji keimanan dan ketaatan Nabi Ibrahim kepada-Nya.

Dengan rela dan ikhlas, Nabi Ibrahim dan puteranya Ismail pun mematuhi dan melaksanakan perintah tersebut. Di balik kisah Nabi Ibrahim dan Ismail, menjadi dasar kewajiban berkurban yang dilaksanakan setiap umat muslim hingga hari ini.

Melalui kewajiban ibadah berkurban, umat muslim diperintahkan untuk bersedekah, saling menolong, memberi, dan mengasihi terhadap sesama. Dengan begitu, kehidupan manusia dapat berjalan dengan damai, rukun, dan sejahtera.

Editor: Dardani