Hewan Kurban Sehat dan Layak di Tanjungpinang Diberi Label
Oleh : Devi Handiani
Jum\'at | 24-06-2022 | 13:56 WIB
sapi-tpi.jpg
Hewan kurban sapi. (Ist)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Pemerintah Kota (pemko) Tanjungpinang akan memberi label tanda sehat dan layak untuk hewan kurban yang sudah siap dipotong pada Hari Raya Idul Adha.

Pemberian label tersebut untuk memastikan hewan ternak aman saat dikonsumsi masyarakat sebagai upaya mengantisipasi penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK) terhadap hewan kurban di Tanjungpinang.

Wali Kota Tanjungpinang, Rahma, mengatakan untuk memastikan hewan kurban telah melewati prosedur pemeriksaan dan pengawasan, Pemko akan mengantungkan indentitas atau lebel bahwa sapi kurban tersebut bebas PMK dan layak.

"Bila sudah dicantumkan identitas, artinya sapi kurban itu sehat dan layak. Jadi, masyarakat tidak perlu khawatir," ucap Rahma, Jumat (24/6/2022).

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan (DP3) Kota Tanjungpinang, Yoni Fadri menjelaskan, pihaknya terus memantau lalu lintas hewan ternak dengan melibatkan pedagang dan peternak sapi, camat, serta lurah. Setiap hewan kurban yang masuk kita selalu melakukan disenfeksi dengan penyemprotan.

"Setiap hewan ternak yang masuk dari luar daerah juga dikarantina dan diobservasi selama 14 hari," ucapnya.

Khusus hewan kurban, lanjut Yoni, beberapa hari menjelang lebaran Idul Adha, pihaknya akan memeriksa kembali kesehatan sapi-sapi tersebut sebelum dibawa pembeli ke tempat kurban.

"Nanti kalau sudah dinyatakan sehat akan diberi label sehat dan layak. Sekarang, masih ada hewan dalam proses pengiriman," ujarnya.

Sampai saat ini, hewan kurban yang masuk ke Tanjungpinang masih berasal dari dalam Provinsi Kepri yaitu Natuna dan Anambas sebanyak 177 ekor dengan proses pengiriman sebanyak tiga tahap.

"Akan masuk lagi tambahannya. Dasar masuknya hewan kurban itu harus ada permintaan dari pedagang," ucapnya.

Pihaknya juga melakukan sosialisasi kepada petugas, pedagang dan peternak agar betul-betul mewaspadai kalau memang ada yang terinveksi virus PMK, termauk hewan ternak lainnya.

"Saat ini, Kepri masih zona hijau, meski begitu kita harus tetap waspada," tambah Yoni.

Editor: Gokli