Tingkatkan Ekonomi Keluarga, DP3APM Tanjungpinang Gelar Pelatihan Kriya
Oleh : Devi Handiani
Senin | 23-05-2022 | 17:04 WIB
latih-buat-roti-cake.jpg
8 ibu rumah tangga di Tanjungpinang saat mengikuti pelatihan membuat roti dan menghias cake, Senin (23/5/2022). (Ist)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Sebanyak 12 ibu rumah tangga akan mengikuti pelatihan Kriya yang digelar Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Pemberdayaan Masyarakat (DP3APM) Tanjungpinang.

Dari 12 peserta itu, 8 orang di antaranya akan mengikuti pelatihan membuat roti dan menghias cake, serta 4 lainnya kan mengikuti pelatihan menjahit dasar.

Kepala DP3APM Tanjungpinang, Rustam, menyampaikan, pelatihan Kriya ini untuk mengurangi ketergantungan hidup dengan pasangan serta meningkatkan perekonomian keluarga.

Pelatihan menjahit dasar akan dilakukan pada 6 - 11 Juli 2022 di Lembaga Pendidikan dan Ketrampilan Nadhira, Jalan Ir Sutami. "Pelatihan menghias cake dan membuat roti dilakukan mulai, hari ini, Senin (23/5/2022) sampai dengan 6 Juni 2022 di Lembaga Pelatihan Kerja Swasta (LPKS) Brilliant, Jalan Seijang," kata Rustam.

Dengan pelatihan kepada perempuan rentan dan korban kekerasan tersebut diharapkan :

1. Meningkatkan kesejahteraan khususnya perempuan rentan dan korban kekerasan;

2. Menstimulasi pengembangan usaha perempuan melalui ketrampilan home industry;

3. Meningkatkan keterampilan hidup dan ketahanan diri perempuan dalam mencegah kekerasan yang terjadi dalam rumah tangga; dan

4. Membuka dan memperluas kesempatan bagi kaum perempuan untuk mengembangkan potensi dirinya dalam meningkatkan kesejahteraan dan ketahanan keluarga.

Kepada seluruh peserta pelatihan nantinya akan mendapat bantuan peralatan kerja dari Pemko Tanjungpinang yang diagendakan penyerahannya oleh Wali Kota pada 7 Juni 2022. "Dampak kekerasan terhadap perempuan sendiri bisa terjadi dalam waktu pendek seperti luka fisik, hilangnya pekerjaan dan kehamilan yang tidak diinginkan (terkait kekeran seksual). Bisa juga terjadi dampak dalam jangka panjang seperti gangguan psikis (hilangnya rasa percaya diri), ketakutan berlebihan dan depresi," terang Rustam.

Berdasarkan penelusuran terhadap kasus kasus kekerasan terhadap perempuan yang masuk ke UPTD PPA, masalah ekonomi seringkali menjadi faktor pemicu timbulnya kekerasan.

Editor: Gokli