Pemprov Kepri Beri Bantuan Petani di Tanjungpinang dan Bintan
Oleh : Devi Handayani
Selasa | 09-11-2021 | 12:04 WIB
ansar-tpi1.jpg
Gubernur Kepri Ansar Ahmad bersama Wali Kota Tanjungpinang Hj Rahma. (Istimewa)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau menyerahkan bantuan untuk kelompok tani yang ada di Kabupaten Bintan dan Kota Tanjungpinang.

Untuk di Kota Tanjungpinang sendiri bantuan tersebut dilakukan di Jalan Daeng Celak Gang Mulyo No 57 RT 02 RW 03 Kelurahan Kampung Bugis Kecamatan Tanjungpinang Kota dihadiri oleh 30 orang Kelompok tani baik dari Tanjungpinang maupun Kab Bintan, Selasa (9/11/2021).

Gubernur Kepri Ansar Ahmad mengungkapkan Provinsi Kepri ini memang lebih besar lautan daripada daratan, namun jika di optimalkan potensi lahan pertanian menurutnya hasilnya tidak terbatas dan akan di sesuaikan dengan kebutuhan pasar.

"Makannya kedepan seperti komoditi-komoditi seperti ini harus kita dorong kalau bisa sebagian besar hasil pertanian di hasilkan oleh masyarakat lokal kita sendiri sehingga menjamin tidak terjadi pada saat-saat tertentu kelangkaan terhadap komoditi pertanian," ujar Ansar.

Ansar juga melanjutkan, sebenarnya lahan pertanian ini suatu saat harus diproteksi dengan Perda kawasan lahan pertanian berkelanjutan jika tidak diproteksi maka lahan pertanian akan semakin menurun bahkan berkurang dikarenakan alih fungsi seperti contoh daerah lain kesulitan mencari lahan pertanian.

"Tapi kalau ada peraturan daerah yang mengatur lahan pertanian berkelanjutan itu artinya kita proteksi agar lahan tersebut tidak bisa di alih fungsikan ke yang lain. Untuk itu kedepannya harus kita pikirkan namun sebelumnya kita harus berkomitmen dengan menteri pertanian mereka harus berikan insentif kepada kita karena menjamin lahan pertanian kita setiap perseginya," lanjut Ansar.

Selama ini hasil pertanian holi Cultural paling menonjol melihat para petani saat ini sudah banyak pengalaman, karena dulu banyak para petani yang mengikuti skil pertanian komoditi ekspor.

"Sangat ada peluang dari hasil tani untuk di ekspor tapi untuk itu harus ada jaminan untuk kelangsungannya jangan sampai nanti kita kembangkan dalam satu atau dua tahun ada perlakuan yang berbeda dari Singapura kita berhenti. Maka kita akan dorong kalaupun nanti pasar ekspor itu penuhi maka ada program inti clasmanya di situ," pungkas Ansar.

Editor: Yudha