Kemenkes Monev Mutu Pelayanan RSUP Kepri di Era Adaptasi Kebiasaan Baru
Oleh : Redaksi
Sabtu | 02-10-2021 | 17:34 WIB
Monev-RSUP-Kepri.jpg
Tim Kemenkes saat Monev Mutu Pelayanan RSUP Kepri di era adaptasi kebiasaan baru, Jumat (1/10/2021). (Pemprov Kepri)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Tak ada yang dapat memastikan, kapan pandemi Covid-19 berakhir. Karena itu perlu kebiasaan baru dalam beraktivitas di tengah pandemi Covid-19 ini.

Termasuk pelayanan rumah sakit di era kebiasaan baru yang terus dipantau oleh Kementerian Kesehatan dengan melakukan Monitoring dan Evaluasi Mutu Pelayanan Rumah Sakit di Era Adaptasi Kebiasaan Baru, salah satunya terhadap Rumah Sakit Raja Ahmad Tabib di Tanjungpinang atau dikenal dengan RSUP Kepri.

Direktur RS Raja Ahmad Tabib, Dr dr Yusmanedi, menyambut baik Monev tersebut dan menanti masukan berharga. "Upaya peningkatan mutu dan keselataman dalam pelayanan mutlak adanya. Karenanya saya menyambut baik kedatangan tim dari Kemenkes. Semoga mendapat gambaran real dan masukan-masukan berharga bagi pelayanan kami," ujar Yusmanedi, Jumat (1/10/2021), demikian dikutip laman Pemprov Kepri.

Tim dari Kemenkes tersebut dipimpin dr Sunarto dan Doni Simangunsong. Dokter Sunarto yang sebelumnya sempat bertugas di RS Raja Ahmad Tabib menyebut Monev tersebut bukan untuk menilai atau menghamiki melainkan bentuk perhatian dari Kemenkes.

"Monev bukan untuk menilai atau justifikasi. Tetapi perhatian dari Kemenkes, karena ini adalah rumah sakit rujukan di provinsi. Saya senang melihat perkembangan rumah sakit ini. Sudah bertambah klasifikasinya menjadi rumah sakit pendidikan," sebut Sunarto.

Monev tersebut menjadi penting terkait kesiapan rumah sakit, tidak hanya menghadapi pandemi Covid-19 saja, namun juga pandemi apapun. Dalam kesempatan tersebut, dr Sunarto menelaah kesiapan rumah sakit dari segala sisi.

Mulai dari zonasi resiko di rumah sakit, sampai alur evakuasi pasien Covid-19 dan juga peran kehumasan rumah sakit.

Dokter Asep Sapari dari RS Raja Ahmad Tabib, menjelaskan, pihaknya sudah membentuk tim penanganan Covid-19 dan juga poskonya. "Tim rutin menggelar rapat konsolidasi jika terjadi lonjakan pasien. Kita juga ada alur evakuasi pasien dan juga hotline Covid-19 dari Satgas provinsi," jelas dr Asep.

Peran kehumasan juga tak kalah penting pada layanan rumah sakit di eras kebiasaan baru. "Kita fasilitasi dengan media, jika ada lonjakan kasus. Kita juga melakukan sosialisasi jika ada aturan-aturan baru. Kita juga memanfaatkan media sosial untuk menyampaikan informasi," imbuh Santi, Humas RS Raja Ahmad Tabib.

Dari Monev tersebut diharapkan juga dapat memberikan masukan atas mutu, layanan dan keselamatan pasien untuk menuju rumah sakit bertaraf internasional, serta untuk meningkatan kualitas sebagai rumah sakit pendidikan.

Editor: Gokli