Lebaran H+3, Pembeli di Pasar Tradisional Tanjungpinang Masih Sepi
Oleh : Putra Gema Pamungkas
Sabtu | 15-05-2021 | 14:04 WIB
A-PASAR-TANJUNGPINANG-SEPI.jpg
Beginilah suasana Pasar Tradisional Tanjungpinang saat H+3 Idul Fitri 1442 Hijriah, sepi. (Foto: Putra)

BATAMTODAY.COM, Batam - Para pembeli di Pasar Tradisional Tanjungpinang saat H+3 Idul Fitri 1442 Hijriah masih sepi. Itulah, makanya para pedagang kaki lima tutup lebih cepat.

Pantauan BATAMTODAY.COM di lokasi, terhitung hari ini seluruh pedagang mulai kembali menjalankan roda perekonomian di Pasar Tradisional Tanjungpinang.

Sejak Pukul 06.00 WIB, seluruh pedagang mulai membuka lapak jualannya setelah tutup selama 2 hari dikarenakan Hari Raya Idul Fitri 1442 H.

Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, antusias daya beli masyarakat Tanjungpinang saat ini terus menurun. Hal ini terlihat dari sedikitnya masyarakat yang berbelanja di pasar tradisional tersebut.

Sumiati, salah seorang pedagang sayur mengaku bahwa hingga Pukul 10.00 WIB, belum ada satupun barang dagangannya laku terjual.

"Antara karena masih suasana lebaran atau memang karena lagi susah ekonominya. Tapi tahun 2019 sampai 2020 lalu tidak segininya," kata Sumiati, Sabtu (15/5/2021).

Bahkan, akibat minimnya daya beli masyarakat pada H+3 Idul Fitri 1442 H ini, dirinya dan seluruh pedagang Pasar Induk Tradisional Tanjungpinang bersepakat untuk tutup lebih cepat.

"Tadi sama yang lain juga sudah pada bilang tutup jam 12 siang. Kalau biasanya sih kami tutup sore mas. Mudah-mudahan besok sudah tidak begini," ungkapnya.

Hal yang sama juga diungkapkan Agus, salah seorang pedagang di Pasar Ikan Tradisional Tanjungpinang. Dirinya mengaku saat ini kesulitan menjual dagangannya ke masyarakat.

"Sejak Covid-19 tahun lalu, harga jual terus turun mas. Bahkan bisa sampai tidak ada kejual ikannya sama sekali," kata Agus.

Bahkan, dirinya mengaku bahwa pada saat Hari Raya Idul Fitri 1442 H, harga ikan bukannya meroket naik. Tetapi malah merosot turun.

"Biasanya ikan selar itu kalau hari besar termasuk seperti sekarang, bisa naik sampai Rp 55 ribu, sekarang malah Rp 35 ribu hingga harga tertinggi Rp 40 ribu," ujarnya.

Diharapkannya, perekonomian masyarakat di Tanjungpinang dapat kembali pulih di tengah Pandemi Covid-19 ini dan kembali dapat menghidupkan roda perekonomian di Pasar Tradisional Tanjungpinang.

Editor: Dardani