Lampu Hias Daur Ulang Limbah Karya SLBN Bintan Raih Juara Harapan I FIKSI Tingkat Nasional
Oleh : Redaksi
Kamis | 05-09-2019 | 09:04 WIB
lampe-30.jpg
Lampu kristal karya siswa SLB Negeri Bintan berhasil meraih juara harapan I. (Ist)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Lampu hias karya siswa SLB Negeri Bintan berhasil meraih juara harapan I pada Festival Inovasi dan Kewirausahaan Siswa Indonesia (FIKSI) Tingkat Nasional. Lampu hias ini dibuat dari limbah botol minuman mineral dan kulit kerang.

"Idenya dari guru-guru kami. Karena kami ada bank sampah. Setiap Kamis kami sering jalan-jalan dan mengumpulkan limbah. Kami coba-coba buat lampu. Setelah beberapa kali percobaan, akhirnya sesuai," ujar Lestari Rahayu, Kepala SLB Negeri Bintan, Rabu (4/9/2019), seperti dikutip Diskominfo Kepri.

Lampu-lampu tersebut diproduksi para siswa SLB Negeri Bintan. Beberapa hiasan yang dimasukan kedalam botol, disusun menggunakan pinset. Botol itu sendiri dibentuk sedemikian rupa, hingga tampak seperti kristal yang berkilau saat lampunya menyala.

Saat presentasi produk, juri sempat menyarankan agar tidak perlu diberikan hiasan bunga plastik. Dengan limbah-limbah dari kerang saja, lampu tersebut sudah indah.

"Ada masukan agar menggunakan bahan daur ulang saja. Itu akan kami laksanakan. Karena memang bagus idenya," sebut Lestari.

Lampu itu juga telah dikemas, menggunakan kotak yang juga diproduksi oleh siswa SLB Negeri Bintan. Dua orang siswa sempat ikut serta menghadiri FIKSI Tingkat Nasional di Kabupaten Kuningan, Jabar. Surya Pratama, Siswa kelas IX yang tuna rungu kebagian mempresentasikan produk.

Sedangkan Reza, Siswa kelas XII yang tuna grahita bertugas menjadi tim pemasaran. Lampu tersebut cukup diminati, hingga habis terjual. "Kami bawa 30 lampu. Dijual seharga Rp 150 ribu untuk yang besar dan Rp 70 ribu yang kecil," terang Lestari.

Untuk mengikuti FIKSI Tingkat Nasional tersebut, Tim Dari Provinsi Kepri memang tampil prima. Membawa tujuh orang Tim Guru dari SLB Negeri Bintan dan dua orang siswa. Tak tanggung-tanggung, hingga menghabiskan Rp 10 juta untuk membayar bagasi keperluan selama pameran.

Namun terbayar, karena tim dibawah Dinas Pendidikan Provinsi Kepri ini berhasil meraih juara I stand terbaik dan juara harapan I untuk karya kreatifitas anak.

Editor: Gokli