Pemicu Keroposnya Jembatan II Dompak

Selama 9 Tahun, Pemprov Kepri Tak Anggarkan Biaya Perawatan Jembatan
Oleh : Ismail
Kamis | 08-08-2019 | 13:40 WIB
kropos-dompak-II.jpg
Tiang penyangga Jembatan II Dompak keropos. (Foto: Ismail)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Pertanahan (PUPRP) Provinsi Kepulauan Riau akan menurunkan Tim Pusat Penelitian dan Pengembangan Jalan dan Jembatan dari Kementerian PUPR.

Tujuannya untuk melakukan investigasi langsung terhadap kondisi tiang penyangga Jembatan II Dompak, Tanjungpinang, Kepulauan Riau (Kepri) yang keropos dan terancam roboh.

Kepala Bidang Bina Marga Dinas PUPR Provinsi Kepri, Hendrija mengatakan, melalui tim tersebut nanti akan diketahui tingkat kerawanan jembatan itu serta solusi yang diambil agar jembatan itu bisa segera difungsikan.

Secara kasat mata, lanjutnya, kondisi tiang penyangga Jembatan II itu hampir 85 persen itu rusak parah. Di mana, hampir seluruh tiang baja di kedua sisi jembatan tersebut mengalami keropos akibat korosi (karatan).

"Kalau ditanya sebab, sudah pasti sebabnya korosi akibat lama air laut," ungkapnya.

Kendati demikian, dia mengakui, kerusakan tiang ini merupakan akibat kesalahan melakukan pemeliharaan terhadap jembatan tersebut. Dikarenakan, mulai dari selesai pembangunannya pada 2010 lalu hingga kini, tidak ada alokasi pemeliharaan jembatan.

Dengan demikian, sudah 9 tahun jembatan yang alternatif yang menghubungkan Pulau Dompak dan Tanjungpinanh itu tak pernah dirawat. "Seharusnya alokasi pemeliharaan dan perawatan ini memang ada. Namun, selama ini memang tidak dianggarkan," katanya.

Ia menambahkan, saat ini pihaknya akan tetap menutup akses Jembatan II Dompak hingga tim dari Kementerian PUPR menginvestigasi kasus jembatan tersebut.

Namun demikian, lanjut Hendrija, dalam APBD Perubahan 2019 ini Pemprov Kepri akan mengalokasikan anggaran untuk memperbaiki Jembatan II Dompak. "Yang pasti sementara kita tutup untuk mencegah hal yang tidak diinginkan. Sampai kita temukan solusi dan memperbaiki," ujarnya.

Editor: Gokli