Rohana Akhirnya Bisa Mudik ke Pulau Benan Lingga

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - PT Prima Buana Gema Bahari, agen kapal tujuan Kabupaten Lingga akhirnya mengganti tiket kapal Lintas Kepri tujuan Benan, kepada Rohana dan dua anaknya warga Tanjungpinang yang batal berangkat akibat tertipu calo tiket.

"Ibu ini ketinggalan kapal karena dia membeli tiketnya melalui calo bukan dari agen langsung," ujar Rendi bagian tiket PT Prima Buana Gema Bahari saat ditemui di Pelabuhan Sri Bintan Pura (SBP) Tanjungpinang, Senin (3/6/2019).

Hal itu, memabuat Rohana ketinggalan kapal, sehingga ada kesalahan informasi yang tidak valid. Akibatnya ibu ini dan kedua anaknya tidak dapat berangkat. Tetapi solusinya yang diberikan oleh pihak tiket adalah dengan mengganti tiket tersebut dengan menggunakan tiket kapal Lintas Kepri.

"Ini tiket kapalnya buk, kapal lintas Kepri tujuan Benan. Jadi ibu besok jangan telat datangnya, supaya tidak ketinggalan kapal," katanya.

• Baca: Akibat Ulah Calo Tiket, Satu Keluarga Gagal Mudik di Pelabuhan SBP Tanjungpinang

Ia mengimbau kepada para pemudik untuk membeli tiket kepada calo-calo yang tidak bertanggungjawab seperti ini. Yang mengakibatkan warga tidak dapat mudik dan berkumpul bersama keluarga di kampung halaman.

Diberitakan sebelumnya, Rohana, salah satu warga Tanjungpinang terpaksa harus batal mudik ke Pulau Benan, Kabupaten Lingga dengan menggunakan Kapal Arena 2 di Pelabuhan Sri Bintan Pura (SBP) Tanjungpinang, Senin (3/6/2019).

Ibu rumah tangga yang membawa kedua orang anaknya tampak kesal saat dikeluarkan dari kapal Lingga Permai. Batalnya keberangkatan ibu ini ternyata membeli tiket dari seorang calo yang tidak dikenal olehnya.

"Yang beli tiket ini anak saya, kata dia walaupun tiket ini adalah tiket kapal Arena 2 tetapi katanya bisa naik kapal Lingga Permai. Makanya kami naik kapal ini," ungkap Rohana yang kesal dikeluarkan dari dalam kapal Lingga.

Rohana membeli tiket dari calo sebanyak 5 tiket, di antaranya tiga tiket Kapal Lingga Permai dan dua tiket Kapal Arena 2 yang harganya sebesar satu jutaan.

"Ternyata ketika kami sudah berada di dalam kapal kami dikeluarkan dari dalam kapal," ucapnya.

Editor: Yudha

---