Pertumbuhan Ekonomi Lamban, Gubernur Minta Pemda Genjot Realisasi APBD 2019

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Gubernur Kepri Nurdin Basirun mengakui bila pertumbuhan ekonomi Kepri mengalami penurunan dibanding dengan priode sebelumnya.Namun ia potimis perekomomian Kepri akan bangkit pada triwulan yang akan datang.

"Saya yakin pertumbuhan ekonomi Kepri dipriode yang akan datang akan lebih baik dan naik dari priode saat ini," katanya, Rabu (8/5/2019).

Penurunan ekonomi Kepri ini memang disebabkan karena beberapa hal, salah satunya dikarenakan belum maksimalnya serapan APBD 2019 yang dilaksanakana Pemerintah Daerah (Pemda) baik Kabupaten, Kota dan Pemprov Kepri.

Menurutnya, serapan APBD sangat mempengaruhi naik dan turunnya angka perekonomian Kepri secara menyeluruh. Untuk itu dirinya meminta Pemda untuk cepat merealisasikan peoyek-proyek infrastruktur melalui anggara APBD dan juga APBN dan segera lakukan pelelangan.

"Bila proses lelang selesai dan pekerjaan bisa dimulai dan berjalan, maka secara otomatis belanja barang dan jasa akan meningkat, dan berimbas dengan bergeraknya perekonomian ditengah masyarakat dan ekonomi Kepri akan naik," ujarnya.

Selain itu, lanjut Nurdin, pada di tahun 2018 lalu sudah banyak investasi masuk di Kepri, baik di Batam dan juga daerah lainnya di Kepri. Investasi ini masuk melalui investor asing dan juga lokal dan dampaknya belum masuk diawal priode ini.

Investasi yang sudah masuk ini jelasnya tidak langsung berdampak, namun ada jeda beberapa saat dan dirinya menyakini di priode berikutnya baru akan terlihat pergerakan ekonomi Kspri ini.

"Investasi yang sudah masuk belum berdampak, namun akan berdampak dipriode berikutnya, dan saya optimis itu. Bahkan angka ekonomi Kepri akan lebih baik dari saat ini dan angka sebelumnya. Kita yakin ini sebab secara nyata perekonomian Kepri mulai bangkit dari keterpurukan sebelumnya," tegasnya.

Sebelummya, Badan Pusat Statistik (BPS) Kepri mencatat pertumbuhan ekonomi Kepri pada triwulan I (TW-I) tahun 2019 tumbuh sebesar 4,76 persen. Pertumbuhan tersebut terbilang lebih cepat jika dibandingkan dengan TW-I 2018 sebesar 4,48 persen.

Kendati demikian, pertumbuhan ekonomi tersebut masih terbilang jauh dari target semestinya.

Editor: Yudha

---