Sosialisasi KSOP Tanjungpinang

Penambang Pompong ke Penyengat Diminta tidak Bawa Penumpang Lebihi Kapasitas
Oleh : Roland Aritonang
Rabu | 13-03-2019 | 14:52 WIB
pompong-tpi1.jpg
Sosialisasi keselamatan pelayaran oleh KSOP Tanjungpinang. (Foto: Roland)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Tanjungpinang melaksanakan sosialisasi keselamatan berlayar kepada penambang kapal tradisional (pompong) Pulau Penyengat, Rabu (13/3/2019).

Kasi Keselamatan dan Pelayaran KSOP Tanjungpinang, Imran mengatakan, pihaknya bersama Dinas Perhubungan Kota Tanjungpinang dan Satpol Air Polres Tanjungpinang melaksanakan sosialisasi kepada penambang kapal (pompong) tradisional yang berlayar di Pelabuhan Penyengat, Pelantar I dan Pelantar KUD.

"Tujuannya untuk mengantisipasi kecelakaan pelayaran pada penambang kapal tradisional," ujar Imran.

Imran menyebutkan bersama-sama dengan pihak terkait memberikan imbauan agar tidak mengangkut penumpang melebihi kapasitas dan saat berlayar harus memakai alat-alat keselamatan.

"Karena salah satu alat keselamatan ini yang bisa membantu kita terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan," katanya.

Menurutnya, kegiatan ini nantinya secara terus menerus akan dilaksanakan. Setiap minggunya pada hari Rabu akan selalu turun ke lapangan untuk memberikan sosialisi. Mengenai tempatnya, akan di maping.

"Semua yang menjadi keluhan masyarakat segera kami bahas dalam rapat forum mendatang dan kami cari solusinya," tegasnya.

Di tempat yang sama, Kasi Keselamatan Pelayaran Bidang Perhubungan Laut dan Udara Dishub Tanjungpinang, Muhammad Habib mengatakan mengenai masalah radio tentang perkiraan cuaca untuk setiap harinya yang menjadi keluhan para penambang tadinya. Pihaknya melalui rapat forum akan membahas hal itu.

"Diharapkan nanti bisa membuat sistem informasi yang dapat membantu para penambang pompong untuk mendapatkan informasi perkiraan cuaca," katanya.

Sementara itu untuk life jaket, Dishub akan mendata kembali berapa yang ada sekarang dan nanti akan ditotalkan dan agar bisa mengusulkan kembali. Hal ini sangat diperlukan apalagi diketahui bahwa Penyengat merupakan tempat wisata yang yang sudah internasional.

"Untuk penambang pompong ada sebanyak 60 orang lebih di sini," tutupnya.

Di tempat yang sama, Abdullah salah satu nahkoda pompong Penyengat mmemohon kepada pihak terkait agar saat cuaca kurang mendukung agar segera diinformasikan. Selain itu bagi masyarakat yang suka berdiri di depan pompong agar ditegur petugas karena itu sangat berbahaya.

"Kalau kami yang menegur suka tidak dihiraukan," katanya.

Editor: Yudha