BPS Mencatat, Warga Miskin di Kepri Menurun Jadi 125.362 Orang
Oleh : Ismail
Rabu | 16-01-2019 | 16:28 WIB
bps-zulkipli1.jpg
Kepala BPS Kepri, Zulkipli. (Foto: Dok Batamtoday.com)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Hingga November 2018, Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kepri mencatat jumlah penduduk miskin di wilayah Kepri mencapai 125.362 orang.

Jumlah tersebut mengalami penurunan sebesar 6.324 dibanding bulan Maret 2018 lalu yang mencapai 131.686 orang.

Kepala BPS Kepri, Zulkipli menuturkan, meski jumlah penduduk miskin di Kepri pada kategori penduduk dengan pengeluaran per kapita per bulan masih mencapai ratusan ribu. Namun, angka tersebut masih jauh turun bila dibandingkan pada periode November 2017 lalu.

"Jika dibanding dengan September tahun 2017, jumlah penduduk miskin di Kepri turun sebanyak 3.064 orang," katanya, Selasa (15/1/2019).

Selain itu, Zulkipli memaparkan, pada periode Maret-September 2018 jumlah penduduk miskin di daerah perkotaan turun sebanyak 736 orang. Yakni sebanyak 99.195 orang di Maret 2018 menjadi 98.459 orang di September 2018.

Penurunan itu juga dialami pada daerah perdesaan. Yakni, sebanyak 32.480 orang di Maret 2018 menjadi 26.903 orang di September 2018.

Dirinya menjelaskan, komoditi makanan menjadi sektor terbesar yang menyumbangkan tingkat kemiskinan di Kepri.

Tercatat, sumbangan komoditi makanan terhadap garis kemiskinan September 2018 sebesar 66,83 persen. Kondisi ini tidak jauh berbeda dengan Maret 2018 yaitu sebesar 67,48 persen.

"Ke depan kita harus menjaga stabilitas harga pangan beras, telur, dan ayam ras. Karena itu sangat berpengaruh terhadap angka kemiskinan," sebutnya.

Zulkipli menambahkan untuk mengkur tingkat kemiskinan, pihaknya menggunakan pendekatan kebutuhan dasar yang meliputi dua kategori, yakni dari sisi makanan dan non makanan.

Dari sisi makanan sebutnya, BPS mengukur tingkat kalori sebesar 2100 kalori yang diikuti oleh 52 komoditas. Non makanan pihaknya mengukur 51 komoditas di perkotaan dan 47 komoditas di perdesaan.

"Dari sana bisa dilihat kebutuhan dasar masyarakat miskin yang kita data dari hasil Susenas September 2018," ungkapnya.

Editor: Yudha