Simulasi Penanganan Keadaan Darurat di Landasan Pacu

Pesawat Terbakar di Bandara RHF Tanjungpinang
Oleh : Ismail
Rabu | 31-10-2018 | 15:54 WIB
simulasi-terbakar1.jpg
Simulasi kebakaran pesawat di andasan pacu Bandara Raja Haji Fisabilillah (RHF). (Foto: Ismail)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - PT Angkasa Pura II (Persero) Kantor cabang Tanjungpinang menggelar latihan penanggulangan keadaan darurat di landasan pacu Bandara Raja Haji Fisabilillah (RHF), Rabu (31/10/2018). Simulasi penanganan kecelakaan pesawat kali ini dibuat dengan selayaknya kondisi nyata.

Pada latihan ini, dilakukan simulasi kecelakaan pesawat Gurindam Air dengan nomor penerbangan B 737-800 rute penerbangan Jakarta-Tanjungpinang. Saat hendak mendarat, kecepatan dan arah angin seketika berubah.

Sehingga mengakibatkan pesawat yang mengangkut 76 penumpang (termasuk awak kabin) tersebut pun mendarat tidak dalam kondisi normal. Pesawat oleng. Ditengah gagal landing itu, Pilot pun langsung berinisiatif menerbangkannya kembali.

Namun, bukannya naik ke udara, pesawat tersebut malah terhempas ke landasan hingga tergilincir. Akibatnya, mesin sebelah kanan pesawat terlepas hingga membakar badan pesawat dan terjadi ledakan.

Menanggapi kondisi itu, petugas ATC segera berkoordinasi dengan petugas ARFF untuk melakukan penanganan keadaan darurat. Dengan sigap, para personel langsung berupaya memadamkan api dari pesawat nahas tersebut. Ada pula petugas berusaha menyelamatkan para korban dari dalam pesawat.

Dalam simulasi itu digambarkan bahwa 4 orang meninggal, 10 orang luka berat, 6 orang luka ringan, dan 56 orang korban selamar. Seluruh korban selanjutnya ditangani sesuai dengan prosedur yang berlaku.

Latihan ini melibatkan 23 personel ARRF. Yang dibagi menjadi 2 regu, yakni pemadam dan evakuasi.

"Kegiatan simulasi berfungsi untuk menguji, melatih, sekaligus memantapkan kemampuan personel sesuai dengan bidang tugas dalam rangka Penanggulangan Keadaan Darurat Penerbangan," ungkap Asisten Manager Off ARFF PT Angkasa Pura II (Persero) Kantor Cabang Bandar Udara Internasional RHF Tanjungpinang, Endro Hadi Saputra.

Ia menjelaskan, kegiatan simulasi ini bertujuan untuk menguji fungsi koordinasi, komunikasi, dan komando antarunit dan instansi disekitar bandara sesuai dengan Dokumen Penanggulangan Keadaan Darurat Bandar Udara (Airport Emergency Plan Document) dan Dokumen Program Keamanan Bandar Udara (Airport Security Program Document).

Mulai dari Lanud RHF, Lanudal, Wing Udara II, KKP Kelas II, Polsek Bandara, maskapai penerbangan, BMKG, dan Airnav.

"Latihan ini merupakan salah satu bentuk antisipasi untuk membuat Angkasa Pura II selalu dalam keadaan siap untuk menghadapi kondisi darurat, baik secara sumber daya manusia maupun fasilitas," tegasnya.

Editor: Yudha