Gubernur Optimis Jembatan Babin Mulai Dibangun 2019
Oleh : Ismail
Kamis | 25-10-2018 | 14:40 WIB
nurdin15.jpg
Gubernur Kepri Nurdin Basirun. (Foto: Dok Batamtoday.com)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Gubernur Kepri Nurdin Basirun begitu menggebu-gebu dan tidak patah arang untuk membangun jembatan penghubung Pulau Batam dan Bintan (Babin) yang akan menyatukan dengan merangkai pulau-pulau di Batam dan Bintan.

Sebelumnya, pihak Pemerintah Kepri telah menawarkan ke berbagai negara mulai dari Arab, Eropa dan juga Asia untuk pembangunan jemabtan ini.

Penawaran kepada pihak luar ini, sejumlah perusahaan sempat berminat. Namun, dalam perjalanannya tidak ada satu pun perusahaan asing yang serius membangun.

Harapan itu datang kembali, tatkala Nurdin Basirun bertemu dan memaparkan langsung kepada Presiden RI Joko Widodo dan Menteri terkait lainnya, rencana pembangunan jembatan Babin tersebut dan mendapatkan respon positif.

Dengan hal itu Ia memastikan, bahwa pembangunan jembatan Babin akan bisa terrealisasi dan bisa dilaksanakan di tahun 2019 mendatang.

"Saya berani mengatakan itu, sebab sudah dibicarakan langsung dengan Pak Presiden Joko Widodo dan juga sudah ditindaklanjuti dengan Menteri terkait lainnya. Sehingga, saya pastikan jembatan itu akan dibangun tahun depan," kata Nurdin, Kamis (24/10/2018).

Bahkan menurut Nurdin, rencana pembangunan jembatan tersebut sudah masuk dalam rencana strategis pemerintah pusat. Dan nantinya seluruh pembiayaan pembangunan jembatan ditanggung pemerintah tanpa melibatkan pihak swasta.

Bila dulu terangnya anggaran pembangunan jembatan Babin itu diperkirakan akan menelan anggaran sebesar Rp5 triliun hingga Rp7 triliun. Tetapi, setelah dilakukan penghitungan dan pengkajian ulang oleh pihak pemerintah pusat anggaran untuk pembangunan itu, tidak sampai sebesar itu.

"Biayanya tidak terlalu besar, sekitar Rp 2 Triliun hingga Rp 3 Triliun saja. Makanya ditanggung pemerintah, tanpa melibatkan pihak swasta sehingga tidak membebankan masyarakat nantinya," ujarnya.

Sebagaimana telah diketahui, rencana pembangunan jembatan Batam-Bintan (Babin) yang akan menghubungkan Pulau Batam dan Pulau Bintan sedianya akan dibangun pihak swasta atau investor asing, naman dalam perjalannaya batal terealisasi.

Pemerintah Provinsi Kepri memutuskan untuk membatalkan kerjasama dengan investor asing yang akan melakukan pembangunan jembatan tersebut, dengan alasan nantinya akan membebani masyarakat.

"Kita melihat jika dibangun investor, tentu ada kontrak yang cukup panjang dan itu tentunya akan memberatkan masyarakat. Hal ini setelah Pemprov melakukan kajian dan pertimbangan yang matang," kata Nurdin.

Sebagai solusinya lanjutnya, Pemprov Kepri akan melakukan lobi-lobi ke pemerintah pusat, agar mau mendanai pembangunan jembatan tersebut. Dari hasil lobi itu kata dia, pemerintah pusat berjanji bersedia untuk menjajaki rencana pembangunan jembatan Babin tersebut.

"Alhamdulillah, kemarin Kementerian PU sudah membentuk tim. Dan kita juga masuk dalam tim itu," sebutnya.

Pada kesempatan lain, Team Leader Percepatan Investasi dan Pembangunan Strategis di Provinsi Kepri Hadi Pranoto meyakini sejumlah proyek di Provinsi Kepri akan bisa dimulai dikerjakan pada tahun 2018 ini.

Menurut Hadi, akan ada investasi besar secara bertahap akan berinvestasi hingga 30 miliar dolar Amerika. Investor dari Cina dan Amerika serta Eropa sudah berkomitmen mastikan terlibat dalam sejumlah proyek.

"Pembangunan jembatan Batam-Bintan akan digarap dengan mitra dari Cina, diperkirakan pekerjaanya akan memakan waktu kurang lebih dua atau tiga tahun," katanya.

Editor: Yudha