Harga Telur Tembus Rp44.300, Disperdagin Tanjungpinang Sebut Masih di Batas Wajar
Oleh : Habibi
Senin | 23-07-2018 | 15:28 WIB
telur-bintan12.jpg
Ilustrasi.

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Harga telur secara nasional mengalami kenaikan. Pedagang kecil pun akhirnya mulai gerah dan meminta pemerintah berikan jalan keluar. Pasalnya, harga telur saat ini capai Rp43.300 dari sebelumnya hanya Rp37.500 per papan isi 30 butir.

Namun ternyata, harga yang telah membuat masyarakat menjerit tersebut masih dianggap biasa bagi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Tanjungpinang.

Hal itu dikatakan pelaksana tugas (Plt) Kepala Disperdagin Tanjungpinang, Samsudi saat dihubungi, Senin (23/7/2018). Dia mengatakan, dari hasil pantauan di lapangan, harga telur masih biasa. Saat ditanyakan tentang antisipasi pemerintah, Samsudi mengaku itu bukan tugasnya, melainkan tugas Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan Kota Tanjungpinang.

"Kalau harga (telur) masih biasa. Namun nanti, kalau masalah telur atau ayam konfirmasi ke Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan. Kita hanya memantau harga. Kalau masalah antisipasi juga di dinas itu (Pertanian, pangan dan perikanan)," ujar Samsudi.

Melonjaknya harga telur saat ini, pedagang mengaku kewalahan dalam mengatur harga untuk dijual ke masyarakat. Pasalnya, jika dijual mahal, maka telur tidak akan laku dipasaran.

Subroto, salah satu pemilik warung di kawasan Km 16, mengaku bahwa saat ini harga telur di agen sudah sangat tinggi. Hal ini pun membuat masyarakat kaget ketika menanyakan harga telur dan akhirnya batal membeli.

"Ya kagetlah mas, harganya sudah naik, sekarang naik lagi. Saya akhirnya nggak berani ambil untung, itung modal saja. Takut di repetin ibu-ibu," kata Subroto, Senin (23/7/2018).

Harga telur saat ini, kata dia, kisaran harga Rp. 44.300 perpapan. Ada juga yang menjual Rp44.500 hingga Rp46.000 per papan. Sementara, sebelumnya harga telur hanya Rp37.500 sampai Rp39.000 saja.

"Naiknya sampai lima ribu rupiah, itu udah tinggi mas. Naik itu mbok ya dikira-kira dengan kantong masyarakat. Tapi yang namanya agen, mana mau tau, dia juga nyalahin agen yang tempat dia ambil akhirnya," tutur Subroto kesal.

Terkait hal ini, beberapa pedagang mengaku sangat berat. Karena, sekelas telur harganya bisa melambung drastis seperti sekarang ini. Harga telur yang sebelumnya hanya Rp2.500 - Rp3.000 per dua butir, sekarang sudah capai Rp3.500 per dua butirnya.

Hal ini pun akhirnya dikeluhkan pedagang makanan yang juga menggunakan telur sebagai bahan pokoknya.

Pak Rahim, pedagang martabak telur, mengaku aangat sulit mendapatkan telur dan harganya pun jauh lebih tinggi. Di tempatnya dikawasan Km. 5 bawah, Tanjungpinang, harga beli telur mencapai Rp 46.000 per papan.

"Katanya telur dari agen sana nggak masuk. Makanya susah telur sekarang, harga juga naik," kata Rahim, Sabtu (21/7/2018).

Dia mengaku tidak menaikkan harga dagangannya, namun konsekuensinya jumlah keuntungan berkurang dari biasanya.

"Mau gimana lagi, dari pada kabur pelanggan kita, mending untung kurangi," tutur Rahim.

Hingga berita ini diunggah, BATAMTODAY.COM belum dapat menghubungi kepala Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan, Raja Khairani untuk dimintai keterangan terkait kenaikan harga telur.

Editor: Yudha