Menyikapi Temuan BPK

Pencairan Dana Beasiswa Urusan BPAKD, Disdik Kepri Hanya Verifikasi Kelayakan
Oleh : Redaksi
Jum\'at | 25-05-2018 | 08:52 WIB
beasiswa-il.jpg
Ilustrasi - Dana beasiswa. (Shutterstock.com)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Kepri menyatakan permasalahan dana beasiswa tahun 2017 senilai Rp1,9 miliar bukan kesalahan mereka seperti isu yang beredar dalam beberapa hari ini.

Sekretaris Disdik Kepri, Damsiri menyampaikan, Disdik Kepri hanya bertugas memverifikasi data administrasi calon penerima beasiswa. Sedangkan pencairan dana beasiswa dilakukan Badan Pengelolaan Aset dan Keuangan Daerah (BPAKD).

"Kami merasa keberatan atas temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) terhadap program beasiswa tahun 2017 senilai Rp1,9 miliar yang belum dicairkan. Kesalahan seolah-olah dilimpahkan kepada kami," katanya, belum lama ini, seperti dilansir laman resmi Diskominfo Kepri.

"Bagaimana mungkin kami yang disalahkan? Sebagian besar data penerima beasiswa sudah kami verifikasi, kemudian yang layak menerima dana itu sudah disampaikan kepada BPAKD," ujarnya.

Damsiri menambahkan dana beasiswa itu dicairkan melalui Bank Bukopin dan bukan tanggungjawab Disdik Kepri melainkan BPAKD.

Disdik Kepri juga sejak awal sudah mendesak agar BPAKD Kepri segera mencairkan dana beasiswa yang memenuhi persyaratan setelah diverifikasi administrasinya.

"Sudah berkali-kali kami verifikasi data administrasi penerima beasiswa untuk memastikan apakah layak menerima beasiswa tersebut atau tidak. Kalau sudah kami nyatakan layak, tidak ada alasan untuk tidak mencairkan dana itu," tegasnya.

Damsiri juga merasa kaget atas temuan BPK RI terhadap pelaksanaan kegiatan tahun anggaran 2017 itu. Sejumlah staf sudah diperintahkan untuk menelusurinya, dan meminta klarifikasi dari BPKAD.

Total dana beasiswa tahun 2017 sebesar Rp1,9 miliar. Dari temuan BPK itu berarti tidak ada satu pun dana beasiswa yang dicairkan. Sementara tim dari Disdik Kepri sudah melakukan verifikasi lebih dari setengah data administrasi milik calon penerima beasiswa.

"Yang belum selesai diverifikasi itu hanya 32 orang, selebihnya sudah kami serahkan kepada BPKAD. Kalau rata-rata mahasiswa menerima Rp2 juta, maka totalnya hanya Rp168 juta," katanya.

Damsiri juga merasa heran kenapa nilai temuan beasiswa yang belum dicairkan mencapai Rp1,9 miliar. "Saya sekarang masih di Jakarta. Nanti saya akan menelusuri lebih dalam agar lebih jelas," katanya.

Di awal tahun 2018 yang lalu, Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau telah mencanangkan penggunaaan transaksi non tunai dalam sebagian besar aktivitas keuangan di Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau.

Sekretaris Daerah Provinsi Kepri TS Arif Fadillah menyatakan tahun 2018 ini, Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau tidak lagi bertransaksi secara tunai. Semua dilakukan melalui transaksi non tunai yang bekerjasama dengan Bank Riau Kepri.

Editor: Gokli